KULTUR JARINGAN TUMBUHANCatharanthus roseus (L) G. Don
BUNGA WARNA PUTIH
BUNGA WARNA PUTIH
Dalam pelaksanaan magang siswa SMK N 1 Pandak Bantul juga diajarkan untuk budidaya dengan teknik kultur jaringan tumbuhan Catharanthus roseus (L) G. Don dengan mengambil daun dan batang sebagai eksplan yang ditanam di media kultur jaringan.
Adapun langkah-langkah proses pengerjaan kultur jaringan tumbuhan Catharanthus roseus (L) G. Don adalah sebagai berikut :
Pertama-tama mengambil biji, daun dan batang muda dari tumbuhan Catharanthus roseus (L) G. Don yang ada di halaman laboratorium kultur jaringan tumbuhan milik CV. Agri Bio Tech.
Selanjutnya biji, daun dan batang muda dari tumbuhan Catharanthus roseus (L) G. Don masing-masing jenis eksplan diletakkan pada tempat tersendiri.
Langkah pertama biji, daun, dan batang muda dicuci di air mengalir selama 15 menit.
Setelah dicuci di air mengalir selama 15 menit lalu biji, daun dan batang tersebut direndam di air sabun yang ditambah 2 ml larutan bayclean selama 15 menit.
Setelah selesai direndam langkah selanjutnya adalah membilas ekplas dengan air mengalir selama 15 menit.
Setelah dibilas selanjutnya eksplan dibawa ke ruang inkubasi untuk dimasukkan ke dalam laminar air flow untuk dilakukan penanaman pada medium kultur jaringan tumbuhan.
Akan tetapi sebelum laminar air flow digunakan untuk penanaman eksplan, laminar air flow disiapkan dengan cara membersihkan bagian dalam laminar air flow dengan menyemprot bagian dalam laminar air flow dengan menggunakan larutan alkohol 96 % atau larutan spritus setelah itu diseka dengan kertas tissue bersih yang sudah dibasahi dengan larutan alkohol. Selanjutnya alat-alat untuk pelaksanaan penanaman eksplan seperti pinset, skalpel, petridis, lampu bunsen, dimasukkan dengan sebelumnya disemprot dengan alkohol.
Alat dan bahan yang dipakai untuk penanaman eksplan sudah dimasukkan ke dalam laminar air flow.
Alat dan bahan yang dipakai untuk penanaman eksplan
sudah dimasukkan ke dalam laminar air flow lalu
disterilisasi menggunakan lampu UV selama 2-3 jam.
Alat dan bahan yang dipakai untuk penanaman eksplan
sudah dimasukkan ke dalam laminar air flow lalu
disterilisasi menggunakan lampu UV selama 2-3 jam.
Setelah masuk semua ke dalam laminar air flow selanjutnya laminar air flow ditutup dan di sterilisasi dengan menggunakan lampu UV selama 2-3 jam. Setelah disterilisasi dengan lampu UV laminar air flow ½ jam sebelum digunakan blower dihidupkan dan dibiarkan sampai proses penanaman eksplan selesai.
Proses penanaman eksplan biji, daun dan batang muda tumbuhan Catharanthus roseus (L) G. Don dimulai pertama-tama dengan memasukkan dalam larutan bayclean dengan konsentrasi 15 % (15 ml bayclean dilarutkan dalam 85 ml aquadest steril) selama 15 menit. Sedangkan untuk biji pertama-tama dimasukkan dalam larutan bayclean dengan konsentrasi 20 % ( 20 ml bayclean yang dilarutkan di 80 ml aquadest steril ) selama 10 menit setelah itu larutan bayclean 20 % dibuang dan diganti dengan larutan bayclean 15 % selama 15 menit. Dan selama waktu itu sambil digojog secara pelan-pelan agar larutan bayclean dapat merata mengenai semua permukaan eksplan yang akan ditanam di media kultur.
Selama 15 menit sambil digojog secara pelan-pelan agar larutan
bayclean dapat merata mengenai semua permukaan eksplan
bayclean dapat merata mengenai semua permukaan eksplan
Setelah 15 menit larutan bayclean dibuang ke botol penampungan dan selanjutnya eksplan dimasukkan dalam larutan aquadest steril dan digojog pelan-pelan selama 10 menit.
Setelah 10 menit larutan aquadest steril dibuang ke botol penampungan dan eksplan dimasukkan ke dalam aquadest steril dan digojog pelan-pelan lagi.
Langkah pembilasan ini dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing selama 10 menit. Langkah pembilasan ini untuk menghilangkan sisa larutan sterilan dari eksplan yang masih menempel di eksplan.
Siapkan skalpel dengan mata pisau yang tajam.
Eksplan diletakkan di atas petridis yang sudah disterilisasi dan saat
dibuka petridis bagian dalam disterilisasi dengan cara dibakar di atas lampu bunsen.
dibuka petridis bagian dalam disterilisasi dengan cara dibakar di atas lampu bunsen.
Setelah semua selesai selanjutnya eksplan diletakkan di atas petridis yang sebelumnya sudah disterilisasi dan pada saat dibuka selanjutnya petridis bagian dalamnya disterilisasi dengan cara dibakar di atas lampu bunsen.
Eksplan daun dipotong dengan bentuk kotak dengan ukuran potongannya 1 x 1 cm.
Eksplan batang dipotong dengan ukuran potongannya 2 cmtepat ditengahnya terdapat nodus batang dan tangkai daun dipotong dan disisakan sedikit.
Dan di atas petridis eksplan daun dipotong dengan bentuk kotak dengan tulang daun utama tepat berada di tengah dan ukuran potongannya 1 x 1 cm. Sedangkan eksplan batang muda dipotong sepanjang sekitar 2 cm dengan nodus batang berada di tengah-tengah potongan batang tadi dan daun-daun yang menempel di nodus batang dipotong disisakan sedikit bagian dari tangkai daun.Eksplan batang dipotong dengan ukuran potongannya 2 cmtepat ditengahnya terdapat nodus batang dan tangkai daun dipotong dan disisakan sedikit.
Potongan eksplan yang berupa potongan daun muda ditanam di dalam media kultur.
Potongan eksplan yang berupa potongan nodus batang muda ditanam di dalam media kultur.
Potongan eksplan yang berupa potongan nodus batang muda ditanam di dalam media kultur.
Setelah eksplan dipotong dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki selanjutnya potongan eksplan yang berupa potongan daun dan nodus batang muda ditanam di dalam media kultur jaringan tumbuhan dengan formulasi media kultur jaringannya adalah media MS ditambah dengan 30 gram/liter gula serta 8 gram agar dan ditambah dengan 6 mg/liter hormone 2,4 D.
Sedangkan eksplan yang berupa biji Catharanthus roseus (L) G. Don ditanam di media kapas dan aquadest steril dan media MS ditambah dengan gula 30 gram/liter dan 8 gram agar serta ditambah dengan zat pengatur tumbuh BA 9 mg/l.
Setelah eksplan diletakkan di atas media kultur jaringan tumbuhan selanjutnya botol ditutup dengan menggunakan plastik wrap atau kertas aluminium foil yang steril.
Eksplan potongan daun diletakkan di atas media kultur jaringan tumbuhan.
Eksplan potongan nodus batang diletakkan di atas media kultur jaringan tumbuhan.
Eksplan potongan nodus batang diletakkan di atas media kultur jaringan tumbuhan.
Setelah semua proses penanaman selesai botolan yang berisi biji, eksplan potongan daun muda atau nodus batang muda Catharanthus roseus (L) G. Don dikeluarkan dari laminar air flow dan selanjutnya diletakkan di atas rak inkubasi. Pemeliharaan di ruang inkubasi yaitu dengan cara setiap hari lingkungan sekitar botol kultur disemprot dengan menggunakan alkohol 70 % atau larutan spritus untuk menghindari terjadinya adanya kontaminasi oleh jamur ataupun bakteri. Dan selain itu suhu ruangan inkubasi diatur pada temperatur 26 °C dan lama penyinaran selama 8 jam per hari.
Setelah 1 minggu penanaman maka biji Catharanthus roseus (L) G. Don yang ditanam di kapas dan aquadest steril mulai menampakan adanya perkecambahan biji. Perkecambahan biji steril ini dapat dipakai sebagai sumber eksplan yang steril untuk langkah kultur jaringan tumbuhan baik untuk pembentukan kalus maupun untuk perbanyakan tanaman.
Kalus yang mulai terbentuk di eksplan potongan daun.
Tampak kalus mulai terbentuk di bagian pertulangan daun.
Tampak kalus mulai terbentuk di bagian pertulangan daun.
Setelah 2 minggu penanaman maka potongan daun muda Catharanthus roseus (L) G. Don mulai menampakan adanya pembentukan kalus di mulai dari bagian pertulangan daun.
Setelah 3 minggu penanaman maka potongan daun muda Catharanthus roseus (L) G. Don mulai menampakan adanya perkembangan kalus lebih lanjut.
Setelah 4 minggu penanaman maka potongan daun muda Catharanthus roseus (L) G. Don menampakan adanya pertumbuhan kalus selanjutnya yang semakin lebih banyak.
Pertumbuhan kalus selanjutnya setelah 6 minggu penanaman maka potongan daun muda Catharanthus roseus (L) G. Don.
Foto-foto cukup informatif namun perlu diperbaiki disana-sini, mengapa tidak dibuat pula kultur tunas dari daun tapak dara.
BalasHapusTerima kasih.
C.J.Soegihardjo
Fakultas Farmasi USD Yogyakarta
Kenapa kita masih sebatas penelitian kalus karena tujuan kami adalah untuk memperoleh kalus yang nantinya untuk diekstrak senyawa catharanthinenya dan ini sesuai dengan permintaan dari mitra kami. Tapi mungkin ke depannya di penelitian selanjutnya akan kami teruskan sampai ke tingkat pembentukkan tunas Pak.
BalasHapusSelanjutnya bicara tentang Fakultas Farmasi USD Yogyakarta, sebenarnya saya ada rasa ikatan bathin dengan sana mengapa demikian karena laboratorium kultur jaringan tumbuhan USD yang menseting adalah saya, saya diminta bantuannya oleh Bapak Ignatius Kristio yang kalau tidaj salah sekarang bersama Romo Sunu ada di MIPA Biologi USD ya Pak. Mungkin kakak angkatan saya yang masih di Farmasi adalah Mas Yohanes dan Bu Maria. Dan saya hampir 6 tahun mengasisteni di Fakultas Farmasi USD sejak dari Realino sampai ke kampus III Paingan. Dan mengalami perpindahan kantor Fakultas Farmasi kalau tidak salah 3 kali.
Dan terakhir terima kasih banyak atas masukannya semoga bisa sata terus perbaiki di masa yang akan datang.
maaf saya ingin bertanya.. untuk biaya yang dikeluarkan untuk teknik kultur jaringan ini mahal atau tidak? kalo boleh saya tau, biaya yang dikeluarkan brp? kalo bisa disertai dengan rincian nya . terima kasih.
BalasHapusocky
bogor
Apakah lab ini bisa menerima perbanyakan kantung semar dan berapa biayanya pak..terimakasih.
BalasHapusIndonesia Bebas Internet
BalasHapusFungsi Keanekaragaman Hayati
Fungsi Jaringan Tumbuhan
Indonesia Bebas Internet
BalasHapusFungsi Keanekaragaman Hayati
Fungsi Jaringan Tumbuhan
assalamualaikum
BalasHapuska saya mau tanya bagaimana agar tanaman tidak kontam jamur, terutama jika tanaman berdaun tipis dan tidak dapat dilakukan perendaman yang lama. Terima kasih