Rabu, 31 Mei 2017

Pemupukan Pada Tanaman Anggrek



Pemupukan Pada Tanaman Anggrek

Pada kenyataannya banyak hobiis anggrek yang masih belum memahami cara pemupukan anggrek yang tepat. Bagi para pemula, masih menganggap semua jenis pupuk sama kegunaannya untuk tanaman anggrek. Ada seorang teman menanyakan mengapa tanaman anggreknya tidak mau berbunga, padahal sudah dipupuk setiap minggu, dan tanamannya subur dengan daun yang lebar. Ketidak mengertian tentang pemupukan anggrek, yang  membuat banyak orang asal memberikan pupuk pada tanaman anggreknya. Dan berharap anggreknya cepat besar dan cepat berbunga.
Memang anggrek termasuk tanaman yang lamban pertumbuhannya. Sehingga banyak orang yang tidak sabar, untuk  melihat anggreknya cepat berbunga, yang dipacu dengan pemupukan. Hasilnya tanaman anggrek hanya mengalami pertumbuhan dan tidak berbunga. Sebenarnya memacu pembungaan bisa dilakukan, dibantu dengan hormon. Dengan syarat tanaman memang sudah siap umur dan batangnya untuk berbunga. Untuk anggrek yang paling cepat pertumbuhannya, anggrek Phalaenopsis dan Dendrobium dibutuhkankan waktu lebih kurang 18 bulan setelah keluar dari botol, untuk berbunga pertama.
Kebanyakan anggrek tumbuh diatas tanah (biasanya menempel pada pohon) dan mereka mendapatkan makanan dari air hujan yang berisi kandungan bahan gizi (unsur hara) yang kadarnya rendah. Jadi pada dasarnya, sebagian besar anggrek bukanlah "pemakan berat".
Kebutuhan tanaman anggrek akan nutrisi sama seperti tanaman lainnya. Hanya anggrek tidak segera memperlihatkan gejala defisiensi bila mengalami kekurangan unsur hara karena pertumbuhannya lambat. Unsur hara dapat diperoleh dari air siraman dan media tumbuhnya, serta pemupukan. Cara pemupukan yang tepat adalah melalui daun.
Pemberian pupuk akan lebih efektif bila diberikan melalui daun dibandingkan melalui media.
Pemupukan melalui daun sebaiknya dilakukan pada waktu atau saat yang tepat. Contohnya, pada keadaan matahari bersinar terik, proses penguapan pada tanaman berlangsung cepat sehingga terjadi akumulasi garam-garam pada permukaan jaringan tanaman.
Akibatnya penyerapan air hara menjadi terhambat dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan pertumbuhan tanaman menjadi tidak sehat. Lakukan pemupukan dengan menyemprotkan ke seluruh bagian tanaman terutama bagian bawah permukaan daun.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi tiga kelompok yaitu sebagai berikut.
  • unsur makro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak tetapi tidak berlebihan. Contohnya: Karbon, hidrogen, oksigen, kalsium, kalium, nitrogen, fosfor, sulfur , dan magnesium.
  • Unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Meski sedikit, tetapi unsur ini mutlak tersedia. Contohnya: besi, mangan, boron, tembaga, seng, molibdenum, dan dan klorida.
  • Unsur bermanfaat seperti kobal, natrium, dan silikon.
Semua unsur-unsur tersebut harus selalu tersedia, jika kekurangan atau kelebihan satu atau lebih unsur tersebut, pertumbuhan tanaman dapat terganggu  atau terhambat. Di alam, tanaman anggrek memperolehnya dari udara dan bahan-bahan vegetatif yang terakumulasi di sekitar akarnya.
Bahan-bahan tersebut tersedia secara berkesinambungan karena proses alam. Jumlah unsur-unsur tersebut bertambah akibat adanya daun-daun yang gugur dan bahan-bahan lain yang membusuk.
Unsur hara diolah oleh tanaman melalui proses fotosintesis pada daun yang akan menghasilkan karbohidrat, yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan anggrek.
Nitrogen (N) merupakan unsur utama pendorong pertumbuhan tanaman, termasuk pembentukan sel-sel baru. Kelebihan unsur N menyebabkan pembentukan protoplasma meningkat, ukuran sel bertambah besar, tetapi dinding sel menjadi tipis.
Akibatnya daun mengandung banyak air sehingga tanaman mudah terserang penyakit. Tanaman yang kelebihan unsur N menunjukkan tanda-tanda daun berwarna hijau tua, pertumbuhan vegetatif seperti daun, batang, dan akar terlihat subur, tetapi pembungaan terhambat.
Sedangkan kekurangan unsur N menyebabkan ukuran sel menjadi kecil dan dinding sel bertambah tebal. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau kerdil dan terjadi klorosis pada daun.
Forsor (P) merupakan unsur makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar untuk merangsang pembungaan. Kekurangan unsur P menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun menjadi berwarna hijau tua keunguan dan kadang-kadang terjadi pembentukan antosianin yang berlebihan, serta tanaman tidak mampu berbunga.
Kalium (K) berperan sebagai aktivator terutama dalam penguraian menjadi asam-asam amino, dan dalam penyusunan serta pembongkaran karbohidrat. Unsur K sangat mempengaruhi ketegaran dan ketahanan terhadap penyakit, merangsang pertumbuhan akar, serta translokasi hasil-hasil proses fotosintesis.
Kekurang unsur K menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis dan meningkatnya proses respirasi. Gejala kekurangan unsur K antara lain ujung-ujung daun dan tepi-tepi daun mengering, warna bunga menjadi pucat dan jumlah tangkai bunga menurun.
Kalsium (Ca) berperan sebagai penyusun dinding sel sehingga menguatkan menguatkan dinding sel. Kekurangan Ca menyebabkan lemahnya dinding sel sehingga tanaman cenderung menjadi lemah.
Magnesium (Mg) merupakan inti dari klorofil yang sangat berperan dalam proses fotosintesis. Kekurangan Mg menunjukkan gejala klorosis pada daun tua, pertumbuhan akar dan batang menjadi terhambat.
Besi (Fe) merupakan salah satu unsur mikro yang sangat penting karena bila tanaman kekurangan unsur Fe dapat menyebabkan terjadinya klorosis terutama pada daun-daun muda. Proses fotosintesis menjadi berkurang dan pertumbuhan menjadi terhambat.
Meski tersedia di alam, tetapi kebutuhan tanaman akan unsur hara jauh lebih besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan unsur hara dengan melakukan pemupukan. Dosis, dan frekuensi pupuk yang diberikan sangat tergantung berbagai hal, di antaranya umur tanaman, ukuran, aktivitas tumbuh, jenis media, jenis pupuk, dan kondisi perakaran.
Pupuk yang digunakan umumnya pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur. Kualitas dan kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Dengan penggunaan pupuk majemuk ini maka kebutuhan akan zat hara akan terpenuhi. yang berisi kandungan utama Nitrogen, Phosporus dan Potassium (K), atau yang biasa disingkat N-P-K. Persentase unsur N-P-K tersebut biasanya tertera pada labelnya. Misal : 45-10-10, berarti pupuk tersebut mengandung 45% Nitrogen, 10% Phosporus dan 10% Potassium. Pada tanaman muda dan kecil komposisi unsur N lebih besar dibandingkan P dan K. Pada fase pertumbuhan tanaman sedang atau remaja, yaitu awal peralihan vegetatif ke generatif, diperlukan pupuk dengan komposisi unsur NPK seimbang. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif, untuk merangsang pembungaan, diperlukan pemberian pupuk majemuk NPK dengan komposisi unsur P dan K lebih besar di bandingkan N. Selain unsur N, P, K pupuk majemuk  juga mengandung unsur mikro seperti Fe, Co, Zn, Mo, dan Cu.. Bahkan, kadang-kadang dalam pupuk majemuk tersebut mengandung vitamin, seperti vitamin B1 (tiamin), vitamin B6 (piridoksin), dan asam nikotinat.
Nitrogen penting untuk pertumbuhan tanaman (pertumbuhan vegetatif). Bila kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan yang melebihi normal (kegemukan) dan akan memperlambat pembungaan (pertumbuhan generatif). Sebaliknya, jika kekurangan nitrogen akan mengakibatkan tanaman menjadi kerdil.
Phosporus berguna untuk mengatur beberapa aktifitas untuk seperti : pembentukan sel, mendorong pertumbuhan akar dan merangsang pembungaan (pertumbuhan generatif). Kekurangan phosporus juga akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan daun berwarna hijau tua.
Potassium berguna untuk pertumbuhan yang sehat. Kekurangan akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Selain unsur N, P, dan K, yang termasuk unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar, juga meliputi: C, H, O, S, Ca, Mg.
Disamping elemen dasar (N, P dan K) atau yang disebut unsur hara makro (macronutrients), tanaman juga memerlukan mineral lain seperti calcium, magnesium, iron, Cu, Zn, Mn dll yang biasanya disebut unsur hara mikro (micronutrients) karena tanaman hanya membutuhkan sedikit saja dibanding N,P dan K. Pupuk yang ideal selain mengandung unsur hara makro juga mengandung unsur hara mikro.
Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Dipasaran saat ini beredar berbagai merek dan jenis pupuk dengan kandungan yang berbeda. Tentunya juga mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula. 


Pupuk Grow More untuk tanaman
Pupuk Grow more yang khusus untuk anggrek


 Pupuk Orchid Max yang juga merupakan pupuk yang khusus buat tanaman anggrek
Pupuk Hyponex
Pupuk Gandasil D (warna hijau) dan pupuk Gandasil B (warna merah). 

Untuk aplikasi pupuk Gandasil D dengan kemasan hijau diperuntukkan untuk anggrek pada masa pertumbuhan / vegetatif, yaitu anggrek sampai usia remaja dewasa, atau bisa juga di aplikasi kan untuk anggrek dewasa pasca berbunga. Kenapa anggrek pasca bunga tidak diberikan pupuk untuk bunga? Karena anggrek pasca berbunga membutuhkan recovery stamina dan nutrisi untuk kembali berbunga.
Sedangkan aplikasi pupuk Gandasil B dengan kemasan warna merah diperuntukkan untuk anggrek pada masa generatif atau untuk anggrek dewasa siap bunga.
Untuk takaran / dosis pupuk Gandasil D maupun Gandasil B yang digunakan, gunakan alat ukur sendok makan yang cekung bukan yang nyaris rata (bukan sendok teh), ini dikarenakan tidak setiap rumah mempunyai alat ukur dan alat timbang yang presisi. Diasumsikan satu sendok makan rata berada pada 5- 6 gram.
Biasanya digunakan 3 sendok makan rata NPK ditambah satu sendok makan sabun cair, dan vitamin B1 merk IPI sebanyak 3 butir untuk 9 liter. Masih toleran sampai 12 butir untuk 9 liter air. vitamin B 1 merk IPI bisa dibeli di apotik terdekat. Penggunaan sabun cair dimaksudkan untuk menambah daya rekat pupuk menempel pada tanaman anggrek. Untuk satu liter air kurang lebih 2 gram pupuk. Diaduk rata sampai yakin tidak ada butiran pupuk yang mengendap. Pengadukan yang tidak merata, selain fungsi pupuk tidak efektif, bisa juga menyebabkan endapan tersebut menempel pada batang, akar, daun, dan akan menyebabkan anggrek menguning.
Pemberian pupuk NPK kemasan tadi sekaligus dengan pestisida alias fungisida/insektisida (jangan ditiru), dengan dosis yang sama. Durasi pemupukan dilakukan satu minggu satu kali.
Saat musim hujan pemberian fungisida dan pestisida (digunakan merk Dithane dan Antracol secara bergantian), Vitamin B1 tanpa NPK ditingkatkan menjadi 2 kali dalam seminggu, Musim penghujan biasanya kondisi anggrek lebih rentan terkena fungi dan biasanya serangga makin sering mendatangi tanaman anggrek (siput, belalang, laba-laba merah, kumbang, dan lain-lainnya). Pada musim hujan ini tidak digunakan NPK karena hujan bisa membentuk peningkatan unsur makro dan mikro melalui proses kelembaban dalam media tanam. 

 Pupuk merk Vitabloom
Selain pupuk bentuk bubuk yang larut dalam air, juga ada pupuk dalam bentuk cairan semisal :
 Pupuk SNN
Pupuk cair Namira yang memang khusus untuk anggrek

Ada lagi pupuk slow release contohnya merk Decastar diberikan dengan meletakkan di atas media tumbuh, bisa diletakkan langsung atau dibungkus dengan kain kuat yang menyerap air, atau menggunakan wadah pupuk slow release. Pemberian pupuk ini cocok diberikan saat musim penghujan, dan mempunyai umur pemakaian yang cukup panjang sekitar 3 bulanan.

 Pupuk tabur Dekastar
Pupuk tabur merk Tiara

Dimana ada dua sasaran penting yaitu fase vegetatif dan generatif. Dasar pemupukkanpun tidak boleh lepas dari fase itu. Secara umum pada tanaman anggrek untuk melakukan pemupukan dikelompokkan menjadi tiga umur sebagai berikut :
Pemupukan anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
 a) Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K.
Perbandingan N : P : K = 6 : 3 : 1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4).
Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
1. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
2. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air

Untuk pupuk dengan perbandingan N, P, K = 6 : 3 : 1 ini juga digunakan untuk tanaman anggrek yang habis berbunga. Kenapa anggrek pasca bunga tidak diberikan pupuk untuk bunga? Karena tanaman anggrek yang habis berbunga ini membutuhkan recovery stamina dan nutrisi untuk kembali berbunga.
b) Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan perbandingan N : P : K = 3 : 3 : 3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dapat dususun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara misalnya :
1.
Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
2. Ds : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air
c) Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size). Tanaman yang sudah berbunga perlu dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1.
Berdasarkan bahan pembuatannya, secara umum pupuk dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
  • Pupuk buatan / sintetis, yaitu pupuk yang dibuat dari proses pengolahan bahan2 kimia.
    Contoh : Grow More, Hyponex, Dekastar, Vitabloom, dll. Teknik pemberian pupuk buatan adalah sebagai berikut:
    a) Bila dalam bentuk padat / powder, dilakukan dengan cara menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yang menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.
    b) Dilarutkan dan disiramkan, sehingga anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.
    c) Penyemprotan, cara ini sangat baik, tetapi apabila terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.
  • Pupuk organik, yaitu pupuk yang dibuat dari bahan2 organik seperti kotoran hewan (kompos), minyak ikan, dll. Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau. Keburukan dari pupuk kandang adalah selain berbau, juga banyaknya mengandung bakteri dan kadang jamur, di dalam kotoran tersebut. Untuk itu dianjurkan disangan lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.
Tata cara pemupukan yang dianjurkan :
  • Pada tanaman bibit diberikan pupuk dengan kandungan N yang tinggi (45-10-10).
    Untuk tanaman remaja diberikan pupuk dengan kandungan N, P, K seimbang (20-20-20).
    Dan tanaman usia berbunga bisa diselingi dengan pupuk berkadar P tinggi (10-40-15).
  • Pupuk majemuk yang yang akan diberikan dilarutkan dalam air sesuai dosis anjuran. Pastikan pupuk yang digunakan adalah pupuk yang khusus buat tanaman anggrek. Selain itu pastikan pupuk yang kita gunakan larut smua dalam air. Semprotkan ke tanaman dua kali seminggu. Atau berikan pupuk dengan takaran yang lebih rendah dari aturan yang tertera pada kemasan. Lebih baik kurang daripada kebanyakan. Pemupukan yang berlebih tidak ada gunanya karena anggrek tidak dapat menyerap makanannya dengan cepat. Garam yang timbul (bentuknya seperti kerak berwarna putih) pada media dan sekitar pot, atau ujung daun yang berwarna hitam adalah tanda dari kelebihan pupuk. Akar pun akan menjadi hitam jika terkena garam tersebut dan bila terus menerus dapat menyebabkan tanaman menjadi mati.
  • Lakukan pemupukan pada pagi hari (jam 6-9 pagi), karena sinar matahari pagi membantu penyaluran nutrisi tersebut. Pemupukan bisa juga dilakukan pada sore hari pada pukul 17.00 – 18.00. Hindari pemupukan pada siang hari karena dapat membakar daun. Perhitungan waktu ini penting, agar dampak pemupukan tidak sia – sia, karena unsur makro dan mikro yang ada pada tanaman, akan masuk terserap oleh stomata anggrek yang terbuka, sehingga unsur hara yang terkandung akan terserap sempurna, diluar jam itu, dikhawatirkan pupuk tidak terserap, yang membuat pupuk teroksidasi dalam anggrek, sehingga anggrek rentan terkena penyakit. Selain itu pula pasca penyemprotan 3 jam ke depan harus di prediksi tidak terjadi hujan, karena sia-sia usaha pemupukan yang kita lakukan setelah kita melakukan pemupukan terus luntur kena hujan.
  • Sebaiknya siram dahulu seluruh bagian tanaman termasuk daun-daunnya dengan air biasa sebelum disemprot pupuk.
  • Penyemprotan anggrek dengan menggunakan spray. Dengan stelan mulut sprayer berada pada posisi paling halus, atau sering disebut dengan semprot kabut. Penyemprotan dilakukan ke seluruh bagian tanaman  (akar, batang, daun), dengan konsentrasi utama dibawah daun, ini dimaksudkan karena stomata berada pada bawah daun anggrek sehingga unsur hara yang masuk ke daun melalui stomata (mulut daun) akan lebih cepat diproses dibanding dengan yang masuk melalui akar, karena proses fotosintesis juga dilakukan di daun. 
  • Penggunaan pupuk NPK granula (slow release) yaitu pupuk yang tidak mudah larut dan tidak mudah hancur, ketika air mengenai permukaan pupuk ini maka secara perlahan pupuk ini meluruhkan perlahan kandungannya. Pemberian pupuk dari jenis slow release ini dapat diberikan dengan meletakkan di atas media tumbuh atau dibungkus dengan kain kuat yang menyerap air, atau menggunakan wadah pupuk slow release. Pemberian pupuk ini cocok diberikan saat musim penghujan. Pemberian pupuk lambat urai dapat diberikan 3 bulan sekali atau sesuai dosis anjuran.
  • Sebulan sekali, rendam atau semprot secara terus menerus pot anggrek dengan air bersih selama beberapa menit untuk membersihkan dan membuang sisa garam yang mungkin timbul dari kelebihan pupuk di media tanam. Disamping itu untuk membuang pula sisa media tanam yang hancur.
  • Pupuk dapat dicampur dengan insektisida atau fungisida sesuai takarannya.
  • Jangan memberi pupuk pada tanaman yang sedang dorman dan yang sedang sakit.
Saat ini banyak tersedia pupuk organik (TopSoil, Neem Oil, dll) yang lebih fisiologis daripada pupuk sintetis. Kelebihannya, ramah lingkungan dan kekurangannya, agak berbau. 

Beberapa pecinta dan nursery anggrek, menggunakan garam inggris (epsom salt atau magnesium sulfat) sebagai suplemen (nutrisi tambahan) untuk anggrek. Magnesium (Mg) merupakan salah satu unsur hara mikro yang penting untuk pertumbuhan dan proses awal pembungaan anggrek. Pada air hujan, air tanah, pupuk buatan (Grow more, Hyponex, dll) sudah terdapat unsur Mg dalam jumlah sedikit.
Garam inggris murah harganya dan dapat dibeli di toko kimia atau apotik. Garam inggris dapat dicoba dengan takaran 1/2 sendok teh utk 2 l air dan diberikan 2 minggu sekali keseluruh bagian tanaman (daun, batang dan akar).
Untuk tanaman anggrek dewasa bisa dicoba melakukan pemupukan dengan cara menambahkan untuk pemupukan satu minggu sekali 2 butir vitamin B12 IPI dan 2 butir Vitamin B Kompleks IPI untuk 9 liter air. Hasilnya anggrek lebih sehat dan berbunga untuk anggrek dewasa.
Untuk tanaman anggrek Cattleya. Setelah anggrek Cattleya  selesai berbunga dan tangkai bunga telah dipotong, dilakukan pemupukan dengan pupuk majemuk kembali. Jenis pupuk majemuk yang diberikan mempunyai perbandingan unsur N lebih tinggi dibandingkan P dan K.
Pemupukan diberikan setiap dua kali seminggu dengan dosis 0,2% atau sesuai dosis anjuran. Pemupukan dilakukan sampai tanaman mengeluarkan tunas anakan. Setelah tunas anakan menjadi tunaas muda, tanaman diberi pupuk majemuk dengan perbandingan N,P, dan K yang sama. Pemupukan dilakukan sampai tanaman menjadi remaja dan dewasa.
Setelah cukup dewasa, tanaman dipupuk dengan pupuk majemuk dengan perbandingan unsur P lebih tinggi dari N dan K. Pemupukan diberikan setiap dua kali seminggu dengan dosis 0,2% atau sesuai dosis anjuran. Demikian siklus pemupukan dilakukan.
Sebagai penutup, seorang pekebun harus dapat melihat kebutuhan tanaman akan hara. Dengan membaca kondisi media atau mendengarkan keluhan tanaman. Karena penampilan tanaman akan memberikan gambaran dengan jelas apa yang sedang dialami ataupun dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Ia harus peka dan tahu betul kondisi tanamannya. Bagaimana dengan Anda..??? Dan perlu diingat jangan sekali-kali menggunakan pupuk secara berlebihan hingga melampaui dosis maksimum. Yang didapatkan bukannya tanaman menjadi bagus. Tapi berakibat lebih rusak dari pada tanaman tanpa dipupuk sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar