BUNGA ANGGREK SEBAGAI PERAMAL CUACA
Cymbidium Swartz
Bentuk bibir yang karakteristik seperti perahu, menyebabkan anggrek ini dinamakan Cymbidium dari bahasa Yunani “perahu”.
Sifat-sifat khas Cymbidium : anggrek epifit atau anggrek tanah, dengan umbi semu yang rapat dan kebanyakan tertutup rapat-rapat oleh sarung-sarung daun yang rudimenter maupun yang sempurna.
Daun berjumlah lebih kurang 3-9, kadang-kadang bertangkai, beruas, duplikatif, bentuk pita, garis, tombak, kebanyakan tebal, berkulit.
Bunga tandan, menggantung, tegak atau melengkung, menancap pada pangkal umbi semu, berbunga banyak, resupinat, besar atau sedang,, tidak rapat, tebal; daun kelopak dan daun mahkota tidak berbeda banyak.
Bibir berlunas membujur, hubungan elastic dengan pangkal tiang, menggulung ke atas sehingga berbentuk seperti tubuh perahu sampai taju tengah, bertaju 3; taju samping melebar, taju tengah menggulung ke bawah.
Gynostemium langsing, cekung, kelapa sari menunduk.
Pollinium 2, dengan tangkai dan lempeng rekat membentuk pollinarium, kerosphaer, dan beralur.
Cymbidium fynlaysonianum
Cymbidium fynlaysonianum dapat menjadi besar bergerombol dan menurut Bangerter Cymbidium fynlaysonianum banyak terdapat di Kalimantan tumbuh pada pohon durian. Menurut pengamatan P. Van Vloten anggrek Cymbidium fynlaysonianum adalah peramal cuaca yang tepat. Masih menurut pengamatan P. Van Vloten tiap-tiap tahun Cymbidium fynlaysonianum apabila mulai berbunga maka dalam waktu kira-kira 14 hari kemudian tentu hujan akan turun.
Bila musim berbunga habis maka tidak lama lagi mulailah musim kemarau.
Mr. P. Van Vloten menuturkan pengalamannya waktu pada akhir bulan September dia kedatangan seorang tamu yang tertarik akan tangkai bunga pertama dari Cymbidium fynlaysonianum ini dan dia mengatakan pada tamunya bahwa dalam waktu 14 hari lagi hujan akan turun. Tamunya merasa heran sebab waktu itu matahari bersinar dengan teriknya tanpa ada tanda akan turun hujan.
Tapi kenyataannya memang benar bahwa beberapa hari kemudian hujan gerimis mulai turun disusul dengan hujan lebat.
Dengan memperhatikan waktu mulai berbunganya anggrek Cymbidium fynlaysonianum ini maka kita dapat meramalkan mulainya musim penghujan.
Bila tanamannya sehat, ia akan berbunga terus selama musim penghujan sampai hujan terakhir.
Tangkai bunganya dapat mempunyai panjang sampai dengan 1,80 meter dengan jumlah bunga sampai 25-28 kuntum tiap tangkai.
Umumnya bunganya berwarna kuning kehijauan sepal dan petalnya, dengan kelopak dan lidah berwarna merah coklat dengan bercak putih.
Cymbidium fynlaysonianum ini mempunyai akar type geotropis negative, sehingga menadah dedaunnya yang jatuh.
Sumber :
“De Orchidee” Februari 1935, alih bahasa oleh : Indrayana, N. S.
Floyd S. Shuttleworth, Herbert S. Zim, and Gordon W Dillon, 1970, Orchids, Illustrator Elmer W Smith, Golden Press New York, p. 92.
Moeso Suryowinoto, 1982, Menenal anggrek-anggrek spesies jilid II, Fakultas Biologi UGM, hal 77.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar