Mengenal Anggrek Dendrobium
Anggrek Dendrobium populer di semua
kalangan penggemar anggrek mulai dari pemula hingga minded hobbyist. Secara
kasat mata anggrek Dendrobium dengan mudah dikenali dari bentuk batangnya yang
gendut. Dalam istilah taknosomi tanaman anggrek jenis batang yang menggelembung
tersebut dinamakan psedobulb. Dendrobium sendiri berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari kata Dendron yang artinya pohon dan bios yang artinya hidup.
Dari istilah itu dapat secara literer Dendrobium dapat diartikan sebagai
tanaman yang hidup di pohon. Meskipun istilah ini pada kenyataanya juga bisa
diperluas lagi karena anggrek Dendrobium di habitat aslinya ternyata tidak
hanya ditemukan pada pohon akan tetapi juga ditemukan pada tebing-tebing
berbatu dan padang pasir. Oleh karena itu anggrek Dendrobium tidak hanya
bersifat epifit (hidup di pohon) bahkan juga terrestrial (hidup di tanah,
pasir, humus) dan litofit (hidup di tebing dengan bebatuan berlumut). Untuk
jenis Dendrobium asli Indonesia memang kebanyakan ditemukan bersifat epifit
atau hidup menempel pada pohon karena Indonesia memiliki iklim tropis dan kaya
akan hutan hujan tropis. Kondisi seperti bisa disebut juga sebagai agroklimak
dimana potensi tanaman untuk tumbuh dan berkembang sangat besar sekali.
Dari ciri-ciri yang dijelaskan
sangat masuk akal kalau Dendrobium banyak digemari, karena mudah dirawat dan
sangat adaptif terhadap lingkungan baru. Oleh karena itu kita tidak heran kalau
Dendrobium merupakan anggrek yang disarankan untuk penggemar yang masih pemula.
Hanya dengan perawatan apa adanya sekalipun anggrek Dendrobium dapat tumbuh dan
berbunga dengan maksimal. Satu hal lagi yang menjadi keasyikan dalam mengoleksi
anggrek Dendrobium terdapat pada kesempatan untuk memperbanyak tanaman dengan mudah,
yaitu cukup dengan memecah rumpun dari gerombolan yang sudah besar ataupun dari
keiki. Pemecahan rumpun bisa dilakukan dengan teknik splitting dengan alat yang
tajam dan steril. Splitting idealnya mengikutkan 2 hingga 4 batang dalam satu
plant baru.
Sejarah Dendrobium
Dendrobium berasal dari Epindendrum
moniliforme. Jenis ini pertama kali diidentifikasi oleh ahli botani Linnaeus di
tahun 1753. Spesies ini kemudian dikenal sebagai Ceraia Lour atau Callista
Lour. Kemudian pada tahun 1799,
Dendrobium lebih dikenal lagi setelah diperkenalkan oleh seorang peneliti
anggrek Olaf Swartz.
Pada awalnya Genus Dendrobium
disusun berdasarkan karakteristik-karakteristik bunganya terutama pada column,
mahkota bunga dan kelopak bunganya.
Tetapi akhirnya, para ahli mengklasifikasikan genus Dendrobium ke dalam
beberapa seksi. Seorang ahli anggrek John Lindley pada tahun 1851 mengklasifikasi Dendrobium ke
dalam 10 seksi. Kemudian pada tahun 1912 Rudolf Schlechter dalam bukunya Die
Orchisaceen von Deutsch Neu Guinea mengklasifikasi
ke dalam 41 seksi dalam 4 subgenera. Klasifikasi tersebut adalah
Atheucebium, Eu-Dendrobium, Rhopalobium
dan Xerobium.
Sementara itu Bill Lavarack dalam
bukunya Dendrobium Orchids mengklasifikasi Dendrobium ke dalam:
Family : Orchidaceae
Subfamily : Epidendroideae
Tribe : Dendrobieae
Subtribe : Dendrobiieae
Dendrobiieae merupakan kelompok
besar yang pecah ke dalam 14 genus yang salah satu genusnya adalah Dendrobium.
Genus Dendrobium dibagi ke dalam 36 seksi sehingga Dendrobium dipakai nama
genus dan sebagai nama seksi.
Klasifikasi botani anggrek
Dendrobium misalnya adalah sebagai berikut :
Kingdom : Planthae ( dunia tumbuhan
)
Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Subdivisi : Angiospremae ( biji tertutup
)
Kelas : Monocotyledonae ( biji
tungal )
Ordo : Orchidales ( bangsa
anggrek-anggrekan )
Famili : Orchidaceae
Subfamili : Epidendroideae
Tribe : Epidendrae dendrobieae
Subtribe : Dendrobiinae
Genus : Dendrobium
Spesies : D. stratiotes, D.
affine dll.
Morfologi Dendrobium.
a. Daun
Daun dendrobium memiliki daun
lanset, lanset ramping dan lanset membulat dengan ketebalan yang bervariasi. Daun keluar dari ruas batang.
Posisi daun berhadapan atau berpasangan. Selama satu siklus hidup dendrobium mengalami
2 – 3 periode pertumbuhan, yaitu periode vegetative, generated dan beberapa
dormasi. Lama setiap periode tergantung spesies dan habitatnya. Daun dendrobium dapat dikelompokkan ke dalam
4 kelompok :
1) Daun tipe Evergreen.
Daun tipe evergreen dapat tetap segar
selama 2 – 3 siklus hidup, baik musim kemarau maupun hujan. Spesies tipe ini diantaranya Dendrobium
gouldii, Dendrobium bigibbum dan Dendrobium stratiotes.
2) Daun tipe deciduous / gugur.
Tipe ini memiliki masa istirahat
dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kering atau kemarau. Spesies tipe
ini diantaranya Dendrobium anosmum, Dendrobium parishii, Dendrobium pierardi.
3) Daun semi gugur atau
semidecidous.
Kelompok dendrobium ini hanya
menggugurkan sebagian daun saat musim kering. Kelompok ini antara lain Dendrobium macrophyllum, Dendrobium
spectabile dan Dendrobium nobile.
b. Batang.
Batang dendrobium berpola pertumhan
batang simpodial, yaitu per tumbuhan ujung batang lurus ke atas dan terbatas.
Pertumbuhannya akan terhenti setelah
mencapai titik maksimal.
Selanjutnya tunas baru atau anakan baru keluar dari akar rimpang dan
tumbuh makin membesar. Batang dedrobium
umumnya beruas-ruas dengan panjang yang hampir sama. Pada anggrek epifit yang
simpodial baisanya memiliki umbi semu /
pseudobulb. Umbi ini sesungguhnya batang
yang membesar yang berfungsi menyimpan cadangan air dan makanan. Batang semu
tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam tergantung spesiesnya.
Anggrek Dendrobium memilik berbagai macam ukuran psedobulb mulai dari pendek
dengan panjang 5-10 cm hingga yang memiliki psedobulb hingga 5 meter, contohnya
adalah Dendrobium vimbriatum. Berikut
macam ragam tipe pseudobulb sebagaimana di bawah ini.
Berbagai macam pseudobulb pada anggrek Dendrobium
Untuk keperluan tanaman hias, pemilihan jenis species juga diperlukan karena itu nanti akan mempengaruhi dalam menentukan ukuran media tanam dan penempatan. Contohnya adalah jenis Dendrobium sekundum dimana anggrek ini memiliki psedobulb hingga 1 meter. Oleh karena itu penanaman bisa di dalam pot semen ataupun pot tanah.
c. Akar.
Anggrek pada umumnya mempunyai lekat
atau akar substrat dan akan udara, demikian juga halnya dengan dendrobium.
Fungsi akar udara adalah untuk menyerap hara untuk kelangsungan hidupnya dan
akar lekat digunakan sebagai penahan kokohnya tanaman. Akar sehat berwarna
putih dan tebal, di bagian ujung akar aktif berwarna hijau cerah. Selain itu akar banyak, panjang dan bagian
ujung meruncing. Akar yang kurus karena
kelembaban kurang akan rentan terhadap cendawan.
Bunga dendrobium sama dengan bunga anggrek yang lain yang terdiri dari :
1) Sepal.
Sepal atau kelompak bunga berjumlah
3 helai, berbentuk lanset, meruncing atai bulat, ukuran bervariasi. Sepal
tengah / sepal dorsal , sepal samping / sepal lateral bersatu membentuk segi
tiga dengan taji.
2) Petal.
Petal disebut juga dengan mahkota
bunga berjumlah 3 helai. Petal kanan dan kiri
ada yang berbentuk bulat / pipih
dan petal ketiga / bawah membentuk bibir bunga. Warna petal hampir sama dengan sepal, kecuali
petal yang membentuk bibir bunga berwarna lebih cerah.
3) Polen ( alat kelamin jantan )
Polen dendrobium berjumlah 4 yang
tersusun dalan 2 rostellum kecil dan dan
berbentuk bulat. Polen berwana kuning pucat sampai cerah dengan ukuran dari
besar, kecil dan halus.
4) Putik. Alat kelamin betina ini berada
di dalam tugu.
5) Ovari ( bakal buah ).
6) Bibir ( labellum ).
Bagian ini adalah salah satu dari
petal ketiga. Biasanya bibir terbelah menjadi 3 dan bagian dasar menyatu dengan
taji bunga.
Berbagai macam bentuk labellum (bibir) pada anggrek Dendrobium
Berdasarkan bentuk bunganya dendrobium dikelompokkan ke dalam 3 kelompok , yaitu :
1) Kelompok bunga bulat.
Kelompok ini terbagi atas dua bagian
yaitu :
a) Bunga bulat menutup. Yaitu bunga
yang tepi petal dan sepalnya saling menutupi.
b) Bunga overlapping. Yaitu bunga
yang tepi sepal dan petalnya saling tumpang tindih.
Kelompok ini kebanyakan dari seksi
phalaenanthe yang berbungan besarnbungan bulat seperti kupu-kupu.
2) Kelompok bunga bentuk tanduk.
Kelompok ini bentuk sepalnya menyerupai tanduk rusa dan
melintir. Kebanyakan kelompok ini adalah persilangan dari anggrek Indonesia
Timur dan Australia seperti Dendrobium stratiotes, Dendrobium lasianthera,
Dendrobium undulatum dan lain-lain.
3) Kelompok bunga bentuk bintang.
Kelompok ini bentuk sepalnya bulat
dan bertanduk. Tipe kelompok ini banyak diwariskan dari kelompok ceratobium.
Anggrek tipe bintang memiliki tangkai bunga panjang dengan jumlah kuntum 30 –
40 bunga per tangkai. Mahkota bunga memanjang dan diantara sepal dan petal terdapat
celah seperti Dendrobium nindii.
Untuk membahas karakter bunga
anggrek Dendrobium seakan tidak pernah habis, karena Dendrobium dikenal dengan
varian bunganya yang sangat banyak baik dari bentuk maupun warna. Ada yang
berwarna polos juga ada yang memiliki corak. Sebut saja Dendrobium yang banyak
tersebar di wilayah jawa yaitu Dendrobium mutabile dengan warna kolaborasi ungu
muda dan putih. Ada juga Dendrobium sekundum dengan karakter bunga berbaris
rapat dengan warna dominan merah keunguan dan menyala.
Penyebaran Dendrobium.
Dendrobium tumbuh menyebar di Asia
Selatan, India dan Sri Langka. Di Asia Timur Dendrobium banyak di budidayakan
oleh masyarakat Jepang, Taiwan dan Korea. Di Asia Tenggara Dendrobium menjadi
andalan Thailand, Indonesia dan Filiphina. Sebaran meluas ke Papua Nugini, New
Zeland dan Tahiti. Dendrobium kebanyakan tumbuh liar di daerah tropis seperti
Asia, namun ditemukan juga dalam jumlah kecil di selatan Amerika Serikat dan
daerh koloni Inggris.
Indonesia adalah kerajaan
Dendrobium. Di Papua saja ada 450 spesies Dendrobium dan di Kalimantan ada 150
Dendrobium. Dan Indonesia punya Dendrobium keriting yang belum dikembangkan
oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Beberapa Seksi Dendrobium.
Dari 36 seksi Dendrobium berikut
akan dikemukakan beberapa yaitu :
a. Seksi Spatulata atau Ceratobium.
Seksi ini terdiri dari 50 spesies yang tersebar mulai dari Philiphina, Jawa,
Papua, Papua Nugini , Autralia, sampai Pasifik. Pada seksi ini pada umumnya
memiliki bentuk tubuh yang besar dan sering mencapai ukuran 2 meter. Tanaman
dari seksi ini waktu istirahatnya pendek bahkan kadang-kadanmg tidak ada waktu
istirahatnya (evergreen) senantiasa berbunga dan beranak. Bunga berbentuk seperti tanduk binatang.
Bunganya keluar dari ujung batang atau ketiak daun dan satu tangkai terdiri
dari banyak bunga yang jumlahnya bisa mencapai 30 - 40 kuntum bunga pada satu
atau 2 tangkai bunganya. Kuntumnya terbuka lebar dan kelopak dan mahkota bunganya selalu
melintir. Mahkota bunganya memanjang bercelah pada sepal dan tepalnya dan ini
menjadikan ciri dari seksi Spatulata ini, seperti yang terdapat pada Dendrobium
Jaquelyn Thomas. Ada juga bunga yang berbentuk type tebu dicirikan dengan bunga
yang keluar dari batang yang hampir tidak berdaun tidak bertangkai bunga hanya
ganggang saja. Seksi ini memerlukan suhu
dingin untuk memacu pembungaannya semisal saja pada Dendrobium nobile.
Spatulata menyukai dataran rendah tropis basah, hujan mengguyur sepanjang tahun
atau dataran rendah dekat air dan lembab. Sehingga Spatulata bisa ditemukan
dekat pantai atau menempel di batang pohon, menggantung di atas permukaan
air. Habitat seksi ini dapat dimana saja baik daerah dingin
maupun panas. Beberapa contoh seksi Spatulata adalah Dendrobium stratiote,
Dendrobium lasianthera, Dendrobium undulatum dan lain-lain.
Dendrobium stratiote
Dendrobium lasianthera
Dendrobium undulatum
b. Seksi Phalaenathe. Seksi Phalaenanthe ini memiliki ciri bentuk
tubuh yang tidak terlalu besar dan sering mengalami waktu istirahat (decidous).
Seksi ini bentuk bunganya bulat seperti jenis Phalaenopsis / anggrek bulan yang
dicirikan dengan mahkota bunga kompak berdempetan seperti yang ada pada
Dendrobium bigibbum. Seksi sangat dekat dengan seksi Spatulata. Contoh dari
seksi Phalaenanthe adalah Dendrobium bigibbun Lindl. Yang ditemukan di Cape Yok Peninsula ,
kelpulauan Torres Strait dan Papua Nugini. Bunganya semarak, satu tangkai bisa
20 bunga dengan diameter kuntum 5 cm.
Dendrobium bigibbun Lindl.
Hasil persilangan antara seksi
Spatulata dengan seksi Phalaenanthe menghasilkan hibrida-hibrida dengan bentuk
tubuh yang tidak terlalu besar, waktu istirahat dikurangi atau dihilangkan,
bunga bundar atau ½ bundar dengan variasio warna yang bermacam jenis. Salah satu jenis hibrida hasil silangan antara seksi
Spatulata dengan seksi Phalaenanthe adalah Dendrobium bantimurung C Bundt (1966).
Dendrobium bantimurung Bundt (1966) merupakan jenis hibrida hasil silangan seksi
Spatulata dengan seksi Phalaenanthe
c. Seksi Dendrobium. Seksi ini
terdiri dari 50 sampai 60 species dan pusat penyebarannya di India , China ,
Thailand , sampai ke Indonesia. Cirri yang mudah dikenali adalah lidahnya lebar
dan membulat. Contohnya Dendrobium anosmum Lindl yang asli India dan menyebar
ke Thailand dan Malaysia. Dendrobium
anosmum ada yang menyebut Dendrobium superbum Rchb,f. Warna
bunganya ada yang pink muda,
pink tua sampai putih. Dendrobium ini
berbunga pada musim kering dimana setelah daunnya rontoh dan bunganya tidak
tahan lama.
Dendrobium anosmum
Dendrobium anosmum var. huttonii
d. Seksi Pedilonum. Seksi ini ada 80 spesies yang menyebar dari India sampai Samoa. Cirri khasnya kebanyakan bunganya bergerombol. Kuntumnya memanjang seperti terompet tangkai bunganya memanjang dengan kuntum yang rapat. Bunganya bias tahan satu atau dua minggu. Contoh Seksi ini adalah Dendrobium secundum, Dendrobium metrinum, Dendrobium hugii, Dendrobium crocatum dan lain-lain.
Dendrobium secundum
Dendrobium hugii
Dendrobium crocatum
e. Seksi Latouria. Papua dan Papua Nugini adalah yang paling
kaya dengan seksi ini. Ada 45 psesies yang dapat ditemui di wilayah Papua pada
seksi ini. Mereka tumbuh di hutan tropis mulai dataran tinggi sampai rendah
(1.000 m dpl)dengan menempel pada pohon. Yang paling terkenal dari seksi
Latouria adalah Dendrobium spectabile dan Dendrobium macrophilum. Anggrek yang
bentuknya mebelit ini lebih suka cahaya dan aerasi akar yang bagus.
Dendrobium spectabile
Dendrobium macrophilum
f. Seksi Diplocaulobium. Ada 30 psesies yang dapat ditemui pada seksi ini. Mereka tersebar dari Suamatra hingga Papua. Anggrek yang mempunyai Pseudobulb panjang 15 – 25 cm, ramping dan saling berdekatan. Daunnya panjangnya 14 cm dan lebar 2,4 cm. Satu pseudobulb menghasilkan satu daun. Bunga pada seksi ini berdiameter 3,5 cm muncul satu per satu atau berpasangan dan mekar hanya 2 hari. Sepal dan petal berwarna kuning pada bagian dasar dan ungu tua di ujung. Bibir kuning sangat pendek, mudah patah, berkeriput dan berbelah tengah. Contoh seksi ini adalah Dendrobium malayanum.
g. Seksi Desmotrichum. Habitat seksi ini di tempat teduh seperti
hutan rawa. Ada 10 spesies yang ditemukan pasa seksi ini. Pseudobulbnya
pendek saling berjauhan. Rhizomanya
menjalar di lapisan bawah media dan akar.
Bunganya mudah patah, cepat layu ( hanya 1 – 2 hari ) , keluar satu
persatu atau berpasangan dari selundang bunga pada bagian dasar daun. Contoh
seksi ini Dendrobium luxurians, Dendrobium comatum, Dendrobium laciniosum,
Dendrobium convexum dan lain-lain.
Dendrobium luxurians
Dendrobium comatum
Dendrobium convexum
h. Seksi Sacopodium. Seksi ini
terdiri 20 – 25 spesies yang tersebar dari Himalaya hingga ke Fiji.
Pseudobulbnya pendek, berujung tirus dan memiliki 2 helai daun. Bunganya keluar satu per satu duantar daun.
Petal dan sepal lonjong dengan ujung runcing . bibir bunga lebih pendek dari
sepal dan terbelah tiga. Contoh seksi ini diantaranya Dendrobium longipes,
Dendrobium macropodum, Dendrobium geninatum, Dendrobium zebrunum.
Dendrobium longipes
Dendrobium macropodum
i. Seksi Bolbidium. Seksi ini ditemukan hanya 5 spesies.
Bentuknya sangat kecil maximum 10 cm, batang bercabang, dan memiliki beberapa
ruas. Ruas bagian pangkal pendek , kecil dan ramping. Pseudobulb menebal ke
atas dan di bagian ujung muncul 2 helai daun kecil. Bunganya muncul satu per satu dari selundang
di antara daun, berwarna putih dan krem dengan urat bunga merah muda. Ukuran
mini berdiameter 1- 2 cm. yang termasuk
seksi ini adalah Dendrobium pumilum, Dendrobium ustulatum, Dendrobium guardangulare dan lain-lain.
Dendrobium ustulatum
j. Seksi Euphlebium. Penyebarannya meliputi suamtra hingga
Philiphina. Tinggi tanaman berkisar 30 cm beruas-ruas, daun bulat telur,
bersusun tuga muncul dekat ujung batang dengan panjang 12 cm dan lebar 2 cm.
bunga muncul di buku-buku batang satu per satu warna putih bibir krem atau merah muda. Contoh seksi ini Dendrobium euphlebium.
Dendrobium euphlebium sinonim Dendrobium spurium
k. Seksi Calista. Dendrobium seksi ini adalah asli Birma dan
ditemukan 5 spesies. Batangnya berumbi daun kaku, bertipe evergreen, pseudobulb
sedikit tegak dan tebal. Bunganya berkelompok dari dekat ujung batang,
menggantung ke bawah. Tangkai pendek sarat bunga. Sepat dan petal besar, mentum
kecil, bibir agak bulat, cekung, tanpa
belahan samping dan beraroma. Suhu habitatnya adalah malam 15⁰ – 18⁰ C siang 24⁰ – 32⁰ C. untuk
berbungan butuh cahaya maximal. Contoh
seksi ini adalalah Dendrobium aggregatum, Dendrobium densiflorum, Dendrobium chrysotooxum,
Dendrobium farmerii, Dendrobium thyrsiflorum dan Dendrobium sulcatum.
Dendrobium aggregatum
Dendrobium densiflorum
Dendrobium chrysotooxum
Dendrobium farmerii
Dendrobium thyrsiflorum
Dendrobium sulcatum
l. Seksi Eugenanthe. Seksi ini merupakan yang cukup cantik dari
genus ini dan berbunga besar. Seluruh pseudobulnya menebal dan berdaging,
tumbuh tegak atau menggantung. Bunga muuncul serempak dari buku-buku daun,
setelah semua daun rontok. Tangkai bunga pendek ukuran petal dan sepal sama.
Mentum pendek, bibir besar berbentuk bulat kadang-kadang cekung dan tidak
memiliki belahan. Warna bunganya bervariasi pada setiap spesies. Diantaranya
Dendrobium pulchellum, Dendrobium moschatum, Dendrobium anosmum, Dendrobium
parishii, Dendrobium linguella, Dendrobium hookerianum , Dendrobium fimbriatum,
Dendrobium chrysanthum, Dendrobium nobile, Dendrobium callibotrys, Dendrobium
lituiflorum, Dendrobium cretaceum.
Dendrobium pulchellum
Dendrobium moschatum
Dendrobium anosmum
Dendrobium
parishii
Dendrobium linguella
Dendrobium hookerianum
Dendrobium fimbriatum
Dendrobium chrysanthum
Dendrobium nobile
Dendrobium callibotrys atau Dendrobium microglaphys
Dendrobium lituiflorum
Dendrobium cretaceum
Dendrobium nobile
Dendrobium callibotrys atau Dendrobium microglaphys
Dendrobium lituiflorum
Dendrobium cretaceum
m. Seksi Nigrohirsutae. Seksi ini terdiri dari 45 spesies yang tersebar dari Himalaya, China Selatan,
Malaysia, dan Philiphina. Batangnya tebal. Panjang dan tegak. Daunnya tumbuh diseluruh pseudobulb dan
memiliki pelepas berbulu hitam. Bunga pendek hanya beberapa kuntum saja. Warna
kebanyakan putih dengan corak orange, kuning dan merah. Mentum silinder dan
panjang, bibir tidak berbulu dan bagian sisi terbelah. Beberapa diantaranya
Dendrobium lowii, Dendrobium cruentum,
Dendrobium dearei, Dendrobium schutzie, Dendrobium draconis, dan lain-lain.
Dendrobium lowii
Dendrobium cruentum
Dendrobium dearei
Dendrobium schutzie
Dendrobium draconis
n. Seksi Stachyobium. Seksi ini adalah tanaman asli Burma dan
Thailand. Seksi ini mempunyai pseudobulb agak rmping dan berdaun tipis. Bunga
muncul di tengah dan atas ruas batang. Petal kuning pucat atau hijau
kekuningan. Bibir terbelah 3 bagian, dimana bagian tengah bibir berlunas 1 atau
3 dan mentum agak pendek dengan ujung tertutupi taji. Beberapa diantara Dendrobium
delacourii, Dendrobium flavidulum, Dendrobium eriaeflorum.
Dendrobium
delacourii
Dendrobium flavidulum
Dendrobium eriaeflorum
o. Seksi Distichophyllum. Seksi ini ditermukan 8 spesies. Tanaman
bersemak , batangnya tumbuh rapat dan langsing. Ruas pendek antara 0,5 – 2 cm.
daun agak pendek tumbuh sangat rapat dan
rapi agak membulat, panjang 2 – 10 cm lebar 0,5 – 2 cm. Bunga agak kecil dan
tumbuh soliter atau berkelompok pada batang yang berdaun. Bunga warna putih ,
krem, kekuningan atau jingga pucat. Bagian pangkal petal dan sepal agak sempit,
bibir terbelah tiga, agak berdaging. Beberapa diantaranya Dendrobium uniflorum, Dendrobium bifarum, Dendrobium metachilinum,
Dendrobium hosei dan lain-lain.
Dendrobium uniflorum
Dendrobium metachilinum
Dendrobium hosei
p. Seksi Rhopalanthe. Seksi ini berbatang kecil, bagain bawah
berdaging ( ruas pertama dan kekempat ), diselimuti selaput daun. Daun muncul di tengah batang, berbentuk rata
dan agak bulat. Bunga berkelompok dari ujung batang yang tidak berdaun. Yang
termasuk seksi ini adalah Dendrobium peculiar, Dendrobium setifolium,
Dendrobium clavator, Dendrobium crummenatum dan lain-lain.
Dendrobium peculiar
Dendrobium setifolium
Dendrobium clavator
Dendrobium crummenatum
q. Seksi Aporum . Seksi ini berbatang kecil, tumbuh rapat, pendek
dan ada beberapa yang agak panjang. Daun
tebal, berdaging, tumbuh rapat dan saing menutupi pada bian dasar. Bunga kecil,
berwarna putih, kuning kehijauan dan varian warna perak. Beberapa spesiesnya Dendrobium rosellum,
Dendrobium manii, Dendrobium indivisum dan lain-lain.
Dendrobium rosellum
Dendrobium manii
Dendrobium indivisum
r. Seksi Oxystophyllum. Seksi ini tersebar di dataran rendah dan
pegunungan. Ujung batang muncul daun. Bunga berwarna kekuningan atau ungu tua,
tekstur agak tebal, bibir sempit tidak berbelah dan ujung tirus kecil. Tangkai
memanjang ke ujung. Beberapa
diantaranya Dendrobium sinuatum,
Dendrobium excavatum, Dendrobium carnosum
dan lain-lain.
Dendrobium sinuatum
Dendrobium excavatum
Dendrobium carnosum
s. Seksi Stongyle. Beberapa spesies berbatang kecil, bagian
pangkal berdaging dan ujung tidak berdaun. Daun agak bulat memanjang dan saling
menutupi. Yang termasuk seksi ini
Dendrobium singaporense, Dendrobium acerosum, Dendrobium subulatum dan lain-lain.
Dendrobium singaporense
Dendrobium acerosum
Dendrobium subulatum
t. Seksi Grastidium. Seksi ini berbatang langsing, panjang dan kecil. Daun mirip rumput dengan daun pelindung pendek dan kaku. Bunga agak kecil dan mentum pendek. Beberapa diantaranya Dendrobium pensile, Dendrobium indragiriense dan Dendrobium salacceanse.
Dendrobium pensile
Dendrobium indragiriense
u. Seksi Conostalix. Seksi ini berbatang kecil dan agak kenyal.
Daunya lebih sempit, panjangnya 6 cm dan lebar 6 mm , berselundang daun
berbulu. Bunga kecil, berwarna pucat,
soliter atau berpasangan muncul dari batang berdaun. Dasar bibir bersatu dengan
sisi kaki column danmembentuk taji. Ada tiga spesies yang dikenal seksi ini
yaitu Dendrobium lobii, Dendrobium melanochlamys dan Dendrobium pachyglosum.
Dendrobium lobii
Lokasi dan persyaratan tumbuh.
Anggrek akan tumbuh sehat jika hidup sesuai dengan habitat aslinya. Sehingga
lokasi dan persyaratan tumbuhnya anggrek perlu dipelajari. Berikut akan
di uraiakan lokasi dan persyaratan tumbuh anggrek dendrobium.
a. Lokasi.
Pada umumnya dendrobium tumbuh baik
di daerah panas, namun dendrobium dapat tumbuh di daerah yang lebih dari 1.000
m dpl. Bahkah dendrobium tertentu hidup
di daerah yang cukup dingin seperti Dendrobium nobile dan Dedrobium
cuthbertsonii. Dendrobium dapat hidup
baik pada ketinggian 0 sampai 700 m dpl.
Dan lokasi yang ideal adalah 400 m dpl.
b. Cahaya.
Dendrobium bias tumbuh baik dengan
besaran intensitas cahaya sekitar 1.500 – 3.000 fc –footcandle- (saat terik matahari sekitar 7.000 – 10.000
fc). Hal ini karena dendrobium adalah tumbuhan epifit yang menumpang di pohon sehingga cahaya yang
diperoleh terbatas. Untuk berkebun untuk mengurangi intessitas cahaya perlu
diberi naungan berupa jarring dengan kerapatan 55 – 65 %. Untuk para hibiis
dapat ditempelkan di pohon atau digantung di depan teras untuk mengurangi
intensitas sinar matahari.
c. Kelembaban.
Kelembaban terbaik untuk dendrobium
berkisar 60 – 85 %. Terlalu tingginya kelembaban akan mengundang organisme pengganggu
menyerang tanaman. Dan rendahnya kelembaban misalnya di bawah 50 % membuat
udara kering, dampaknya daun dan bulb kekurangan air.
d. Suhu.
Suhu yang dikehendaki dendrobium
rata-rata 25 – 27 %. Suhu siang
hari sekitar 27 – 32 % dan suhu malam
hari 21 – 24 %. Suhu yang tinggi memacu
metabolism dan suhu yang rendah akan menghambat metabolisme tanaman. Menurunkan
suhu dan kelembaban dapat dilakukan dengan pengkabutan dan penyiraman.
Dalam perawatan, anggrek Dendrobium
cenderung tidak rewel. Bahkan anggrek ini mampu beradaptasi pada lingkungan
yang terkena sinar matahari langsung di tempat terbuka. Perawatan keseharian
hanya perlu pemupukan dan penyiraman rutin. Salah satu alternatif murah-meriah
yang bisa diterapkan dalam pemupukan dapat menggunakan air bekas cucian beras
(Jawa: Leri). Penyiraman dengan air bekas cucian beras dapat dilakukan seminggu
1 kali atau 2 kali. Untuk penggunaan pupuk kimia dapat menggunakan pupuk NPK
dengan kandungan seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar