Kultur jaringan tanaman adalah teknik budidaya sel, jaringan, dan organ tanaman dalam suatu lingkungan yang terkendali dan dalam keadaan aseptic atau bebas mikroorganisme.
Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui proses pembiakan jaringan (sel meristematis) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro).
B. TUJUAN
Adapun tujuan utama dari teknik kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak di dalam waktu yang relative singkat, dan hasil bibit dari kultur jaringan ini mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan tanaman induknya.
B. KEUNTUNGAN
[1] Bibit dapat diperoleh dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat.
[2] Sifat-sifat individu baru sama dengan induknya.
[3] Kecepatan tumbuh bibit merata/seragam dan saat berbuahnya lebih cepat, contohnya untuk tanaman pisang berkisar kurang lebih 9 bulan dengan panen yang kedua antara 5 – 6 bulan.
[4] Waktu panen serempak dan kemasakan buah seragam, sehingga lebih efisien dalam penanganannya.
[5] Kesehatan bibit lebih terjamin.
C. KELEMAHAN
[1] Perbanyakan bibit dengan teknik kultur jaringan memerlukan keahlian dan ketrampilan khusus.
[2] Harga bibit pisang hasil kultur jaringan lebih mahal dibandingkan dengan bibit yang berasal dari anakan.
D. TEKNIK KULTUR JARINGAN TUMBUHAN PISANG
Proses perbanyakan bibit pisang dengan teknik kultur jaringan tumbuhan meliputi :
I. Sterilisasi Alat
Alat yang digunakan dalam proses ini antara lain :
• Laminar Air Flow (LAF) : untuk menabur.
• Entkas : untuk menabur sederhana.
• Kulkas : untuk menyimpan bahan kimia.
• Blender : untuk menghaluskan bahan-bahan.
• Kompor : untuk memanaskan media.
• Autoklaf : untuk mensterilkan alat dan media.
• Lampu spiritus : untuk sterilisasi alat di dalam LAF.
• Shaker : untuk menggojok.
• Timbangan analitik : untuk menimbang bahan.
• Stirer : untuk mengaduk larutan media.
• Destilator : untuk menyuling air.
• Dissecting set (scalpel, pinset, blade, gunting).
• Glass ware (erlenmeyer, bakerglass, petridish, pengaduk kaca, corong kaca, botol-botol kultur).
• pHmeter/pH stick : untuk mengukur pH media.
• Termometer : untuk mengukur suhu ruang.
Cara sterilisasi dengan autoclave :
• Autoclave diisi air sampai batas angsang.
• Alat-alat (dissecting set dan glass ware) atau media yang akan disterilkan dimasukkan.
• Autoclaf ditutup dan dipanaskan.
• Setelah tekanan mencapai 15 lb baru dihitung waktunya. Untuk alat 30 menit sedangkan untuk media 15 menit.
• Setelah cukup waktunya, autoclave dimatikan. Tutup dibuka setelah autoclave agak dingin.
Cara sterilisasi LAF, entkas dan alat di LAF :
• Disemprot dengan alkohol 70 %, dilap dengan menggunakan tissue, disemprot lagi dengan alcohol 70 % sekali lagi, kemudian dibiarkan kering baru alat bias digunakan.
II. Pembuatan Media
Medium dasar Murashige dan Skoog (MS) digunakan untuk hamper semua macam tumbuhan. Media ini mempunyai konsentrasi garam-garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+.
Cara pembuatan medium MS :
[1] Makronutrien
NH4NO3 : 1.650 mg
KNO3 : 1.900 mg
CaCl2.2H2O : 440 mg
MgSO4.7H2O : 370 mg
KH2PO4 : 170 mg
Larutkan dalam 500 ml aquades.
[2] Mikronutrien : tambahkan stok mikro 5 ml.
[3] Iron (Fe) : tambahkan stok besi 5 ml.
[4] Vitamin : tambahkan stok vitamin 1 ml
[5] Hormon/ZPT : sesuai dengan perlakuan.
[6] Myo-inositol : 100 mg
[7] Sukrosa : 30 gram.
o Tambahkan aquades sampai mendekati 1 liter (900 ml).
o Ukur pH media (5,6 – 5,8)
o Tambahkan volume media menjadi 1 liter.
o Panaskan media.
o Masukkan 7 gram agar dan aduk sampai dengan larut semua.
o Tuangkan dalam botol kultur steril.
o Tutup dengan aluminium foil.
o Sterilisasi dengan autoclave.
o Media siap digunakan.
III. Persiapan Eksplan.
[1] Pilih tunas dari induk yang sehat.
[2] Cuci bersih dan memotong bagian ujung tunas.
[3] Kupas seludang dan iris bonggol hingga ke inti sampai diperoleh jaringan berbentuk kubus dengan volume 2 cm³.
[4] Rendam eksplan dalam campuran larutan bakterisida dan fungisida.
IV. Inokulasi
[1] Bilas eksplan dengan quadest steril.
[2] Masukkan eksplan dalam larutan clorox 20% kemudian digojok selama 20 menit.
[3] Selanjutnya bilas eksplan dengan aquadest steril selama 15 menit sebanyak 3 kali.
[4] Semprotkan alkohol 70% pada alat dan bahan saat memasukkan dalam LAF.
[5] Kupas seludang dan mengiris bonggol terluar dalam petridish.
[6] Tanam eksplan dalam media.
[7] Simpan eksplan dalam ruang inkubasi yang bersuhu konstan 22-28ÂșC.
V. Sub Kultur
Sub Kultur adalah proses memindahkan eksplan ke dalam media yang baru. Setiap individu bisa dipecah menjadi 5-6 sub kultur dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
[1] Supaya eksplan tidak tumbuh berdesakan.
[2] Supaya eksplan tidak kehabisan unsur hara pada media sebelumnya.
[3] Supaya pertumbuhannya seragam.
Hasil sub kultur ini dpat dikembangkan lagi ke dalam media MS yang baru sebanyak 5-6 generasi. Sub kultur yang telah tumbuh akarnya dapat disebut bibit kecil (plantlet).
I. Multiplikasi.
Multiplikasi adalah proses pemindahan eksplan pada media baru dengan membelah bonggol untuk memacu pertumbuhan tunas-tunas samping.
VII. Aklimatisasi.
[1] Keluarkan plantlet dari botol dengan menggunakan pinset.
[2] Masukkan plantlet ke dalam nampan berisi air bersih dan membersihkan agar-agar yang menempel pada akar dengan kuas.
[3] Rendam plantlet dalam larutan fungisida dan bakterisida selama 10 menit.
[4] Bilas plantlet dengan menggunakan air bersih dalam nampan.
[5] Tanam plantlet dalam bak kompot yang berisi media pasir steril dengan jarak tanam plantlet dalam kompot 10 x 10 cm.
[6] Tutup plantlet dengan plastik transparan di seluruh bagian atas bak kompot selama 3 minggu.
[7] Pindahkan bibit ke polibag selama ± 5 minggu, selanjutnya bibit siap di tanam di lapangan.
Syarat keberhasilan teknik kultur jaringan tumbuhan adalah :
[1] Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar.
[2] Penggunaan media yang sesuai.
[3] Keadaan yang aseptik.
[4] Pengaturan udara yang baik.
Permasalahan dalam teknik kultur jaringan tumbuhan :
[1] Kontaminasi jamur/bakteri.
[2] Pencoklatan/browning.
[3] Vitrifikasi (pertumbuhan abnormal).
[4] Variabilitas genetik.
[5] Stagnasi pertumbuhan eksplan.
[6] Lingkungan mikro (ruang inkubasi).
[7] Peralatan, listrik,air dan manusia.
CV Agri Bio Tech saat ini juga mengadakan kursus budidaya jaringan untuk tanaman pisang. Dan untuk budidaya pisang ini sudah ada peserta yang mengikutinya dari Kalimantan Barat, Jakarta dan Kal;imantan Tengah.
Berikut dokumentasi peserta kursus budidaya pisang yang ikut di CV Agri Bio Tech. Dokumen diambil saat peserta kursus dari Kalimantan Tengah di akhir bulan April 2017.
Saat peserta kursus praktik membuat media untuk menanam eksplan pisang
Saat peserta kursus mencuci eksplan pisang yang akan ditanam dengan teknik kultur jaringan tumbuhan
Peserta kursus sedang melakukan sterilisasi secara kimia eksplan pisang sebelum ditanam ke medium kultur yang khusus untuk pisang
Proses pemotongan eksplan pisang menjadi ukuran 2 x 2 cm sebelum akhirnaya dibagi menjadi 4 bagian
Proses penanaman eksplan pisang ke dalam media agar
Proses sub kultur untuk memindah eksplan yang tumbuh ke media yang masih segar agar pertumbuhan eksplan bisa optimal
Hasil peserta kursus budidaya pisang di CV Agri Bio Tech
Hasil pertumbuhan eksplan pisang di usia 1 minggu
Hasil penanaman eksplan pisang di usia 2 minggu
Hasil penanaman eksplan pisang di usia 3 minggu
Nampak jelas sekali meskipun media tanpa diberi arang aktif, media setelah ditanamai eksplan dengan usia 2 minggu masih nampak bagus tidak mengalami browning.
Hasil sub kultur yang dilakukan oleh peserta kursus budidaya pisang dengan teknik kultur jaringan tumbuhan.
Hasil sub kultur yang dilakukan oleh peserta kursus budidaya pisang dengan teknik kultur jaringan tumbuhan.
Hasil sub kultur yang dilakukan oleh peserta kursus budidaya pisang secara kultur jaringan tumbuhan
ass. wr. wb..
BalasHapussalam kenal pak, saya harry..
mw tanya pak, ko saya setiap sterilisasi eksplan dari bonggol pisang, hasilnya kontam terus, padahal saya mengikuti prosedur yang bapak tulis di atas,, satu lagi, setelah sterlisasi bonggol, harus di tanam di media inisiasi dulu atau bisa langsung di belah-belah ke media multiplikasi??
mohon pencerahnya pak, terima kasih.. :D
BalasHapusKultur jaringan kalau membahas masalah kontaminasi itu ada beberapa faktor, yaitu faktor media dan faktor eksplannya. Untuk eksplannya kebanyakan literatur menulis untuk sterilisasinya mengunakan sterilisasi bahan kimia tapi ini memang membutuhkan keahlian tersendiri. Jika pakai methode itu belum juga berhasil bisa memakai methode sterilisasi dengan cara dibakar yaitu bonggol pisang yang sudah bersih dicelupkan di alkohol dan dibakar 3 kali setelah dibakar lalu dipotong-potong sesuai prosedur.
BalasHapusUntuk masalah media bisa dibantu dengan menambahkan plant preservative mixture sebanyak 0,5 ml per liter media. Munkin itu dahulu.
Sebagai catatan dalam kultur jaringan kita harus kreatife apa yan berhasil dikerjakan di suatu laporan penelitian kalau kita contoh persis belum tentu lansun jadi perlu kreatifitas kita, dan jujur kalau mau ditulis semua bisa makan tempat yang banyak. Kultur itu memang unik dikerjakan beda orang akan berbeda hasilnya walau menggunakan teknik yang sama. Tapi saya selalu terbuka untuk diskusi silakan kalau masih ada kendala bisa tanya via blog ini kalau lansung diajari lansung bisa juga tapi ikut kursus yang kami selenggarakan. Terima kasih.
Oh ya kebanyakan instansi menggunakan sterilisasi denan bahan kimia seperti yang tertulis di atas, untuk kantor kami saat ini sudah tidak mengunakan sterilisasi dengan bahan kimia akan tetapi dengan cara fisik yaitu dengan cara dibakar.
BalasHapuswah, baru baca ternyata bisa di bakar juga..he5
BalasHapuspertanyaan yang satu lagi belum di jawab pak, setelah sterilisasi eksplan bisa langsung di belah-belah untuk di masukan media perlakuan atau mesti di tanam dulu di media prekon??
Setelah eksplan disterilisasi memang bisa dua jalan jalan pertama dimasukan dalam media prekondisi yang berisi agar dan gula saja. Di media prekondisi ini selama 7 hari untuk melihat sterilisasi yang kita lakukan sudah benar atau tidak atau bisa juga untuk menghilangkan senyawa fenol yang timbul. Sedangkan jalan kedua langsung masuk ke media perlakuan. Kalau saya biasanya langsung ke media perlakuan. Selain itu untuk mengurangi kontaminasi kami juga menggunakan plant preservative mixture. Kami jual juga bahan itu untuk harga langsung hubungi saya via sms ke no 08562927655.
BalasHapuswah, itu kan mahal banget ya pak,, klo ga salah $95.00 / 100 ml...
BalasHapusmakasih pak infonya... semoga suksess selalu.. :D
Assalamualaikum Wr Wb
BalasHapusYth Pengelola TISSUE CULTURE AND ORCHIDOLOGI, saya Erwin.
Saya mau tanya bisakah tanaman anggur dikembang biakan dengan kultur jaringan
Apa saja yang bisa dijadikan eksplan dari tanaman anggur, apa biji anggur bisa dijadikan bakal eksplan ?.
Apakah TISSUE CULTURE AND ORCHIDOLOGI yg bapak kelola melayani jasa untuk mengkultur jaringan satu jenis tanaman misal anggur.
Demikian Bapak, mohon penjelasannya, terima kasih
ASSALAMUALAIKUM .....PAK,,saya refnild,,,,mw nanya pk.. iklim dan daerah yang bagus buat nanam tanaman pisang hasil kulture jaringan dimana ya pak???trus kalau mw mesen bibit hasil kulture jaringan itu dmna ya pk??mksih
BalasHapusSungguh bermanfaat, saya mau nyoba beli botolan dulu ahhh. mohon bimbingannya.
BalasHapusdi manakah tempat sesuai meletak bahan media yang sudah ditanam dengan benih tisu pisang? dalam biilik, dalam keadaan bagaimana yang sesuai?
BalasHapusdi manakah tempat sesuai meletak bahan media yang sudah ditanam dengan benih tisu pisang? dalam biilik, dalam keadaan bagaimana yang sesuai?
BalasHapusdi manakah tempat sesuai meletak bahan media yang sudah ditanam dengan benih tisu pisang? dalam biilik, dalam keadaan bagaimana yang sesuai?
BalasHapusbiasanya diletakkan di tempat yang steril (ruangan steril AC suhu kurang lebih 17 Derajat C), botol yang sudah terisi media MS biasanya tidak langsung digunakan, masih perlu ditunggu 2-3 harim hal ini bertujuan agar kita bisa mengontrol bahwa botol yang akan digunakan tersebut sudah benar2 steril...
Hapusassalamu'alaikum wr. wb. pak saya rifki dulu TA DIII saya tentang kultur jaringan pisang, lebih ke arah teknisnya karena prodi saya dulu budidaya. kemudian permasalahannya sekarang saya ambil S1 Agribisnis, saya mau mengangkat tentang analisa usaha perbanyakan tanaman pisang menggunakan methode kultur jaringan, saya mohon bantuan pak, barang kali sebelumnya ada penelitian sejenis dengan judul skripsi saya, atau mungkin ada beberapa referensi untuk acuan skripsi saya tentang analisa usaha kultur jaringan pisang pak... terimakasih
BalasHapusNB: bisa email saya di: aptarifky@gmail.com
maksi pak ilmunya .........
BalasHapusRifky untuk media bisa langsung dipakai tanpa dibiarkan 2-3 hari asalkan ditambahkan bahan Plant Preserative Mixture (PPM) maka begitu media dingin 2 jam berikutnya media sudah dapat langsung dipakai buat menanam.
BalasHapusAslm wr. wb. pak, mohon perncerahannya mengenai multiplikasi tunas pisang kebetulan penelitian saya mengenai perbanyakan pisang...
BalasHapusSebelumnya perkenalkan nama saya rahmat (Jember), saya ingin menanyakan metode sterilisasi untuk pisang Gajih (sejenis pisang kepok) yang memiliki genotipe ABB bagaimana ya pak?
soalnya saya sudah mencoba beberapa metode tdak berhasil dalam mengamankan eksplan dari kontaminasi akibat bakteri. Kontaminasi yang diakibatkan oleh bakteri dalam penelitian saya sangat cepat perkembangannya, sehari atau dua hari setelah tanam langsung dapat terlihat media yang terkontam bakteri. Berdasarkan hasil diskusi saya bersama dosen saya, kontaminasi tersebut kemungkinan besar diakibatkan oleh eksplan yang digunakan. Mungkin sedikit penjelasan tersebut bisa menggambarkan kegiatan penelitian yang saya lakukan. Saat ini saya masih bingung mengenai metode sterilisasi yang tepat untuk bonggoll pisang variets Gajih, harapan besar saya melalui informasi bapak dapat membantu kelancaran skripsi saya, terima kasih.Email saya : kurniawanrahmmat@gmail.com. Mungkin kalau boleh saya juga minta nomer Handphone bapak, untuk mempermudah komunikasi saya. Mohon maaf dan terima kasih.
min, saya mau tanya nyari eksplan tanaman jabon dimana yg jual ya min? buat skripsi min. terima kasih
BalasHapusSlm...kalu kursus dn bljr bdepan dgn bapak ya brapa ongkosnya atau bayarannya?
BalasHapusSlm...kalu kursus dn bljr bdepan dgn bapak ya brapa ongkosnya atau bayarannya?
BalasHapusUntuk kursus selama 3 hari pada saat ini biaanya Rp 1.700.000,- (biaya kursus saja biaya akomodasi selama kursus menjadi tanguungan peserta kursus).
HapusSlmt...mau tanya....apa ada bibit pisang abaka kultur jaringan yang d jual??? Tolong infonya yahhh.....kontak email saya...bisa????terima....
BalasHapusBalas
Untuk abaka kita saat ini mengerjakan kultur pisang abaka hanya itu sudah ada yang pesan. Jika ingin bisa memesan dari sekarang. Dan waktu pengerjaan selama 1 tahun dengan minimal order 2500 bibit.
Hapuskalo dg media PDA apa bisa?
BalasHapusKalau dengan media PDA tidak bisa karena PDA hanya berisi nutrisi dari kentang dan gula sederhana ditambah gula. Kalau untuk menanam pisang kurang bisa mendukung. Saya coba dengan media dengan bahan nutrisi dari pupuk daun saja hasilnya kurang baik, masih bagus menggunakan medium MS.
HapusDemikian jawaban dari saya. Dan terima kasih banyak atas perhatian anda ke blog ini.