Selasa, 30 Mei 2017

Mengenal Dendrobium bantimurung C Bundt (1966)

Mengenal Dendrobium bantimurung C Bundt (1966)


Bunga anggrek Dendrobium bantimurung C Bundt (1966)

Genus                       : Dendrobium
Epithet                      : bantimurung
Synonym flag             : -
Registrant name         : C Bundt
Originator name          : C Bundt
Date of registration     : 31/12/1966

Seed parent            : Dendrobium Clara Bundt
Pollen parent           : Dendrobium lasianthera

Dendrobium Clara Bundt

13 April 1965, presiden Korea Utara, Kim Il-sung dan rombongannya yang melakukan kunjungan kenegaraan untuk memperingati dasawarsa Konferensi Asia-Afrika, diajak melihat-lihat Kebun Raya Bogor oleh Sukarno. Kim Il-sung terkesima oleh bunga anggrek berwarna ungu yang tampak asing baginya.


Saat Presiden Indonesia pertama Ir Soekarno menghadiahi Perdana Menteri Korea Utara Kim Il-sung hadiah berupa anggrek Dendrobium Clara Bundt yang kemudian dikenal dengan nama Dendrobium kimilsungia pada 13 April 1965 di Kebun Raya Bogor

Presiden Kim Il-sung  berhenti di depan sekuntum bunga tertentu, batangnya meregang lurus, daunnya membentang seimbang, memberikan tampilan yang cantik, dan warna merah mudanya pada saat mekar menunjukkan keanggunan dan martabatnya; dia berkata bahwa tumbuhan itu terlihat menawan hati, berbicara meluap-luap karena telah berhasil menemukannya. Soekarno berkata bahwa tumbuhan itu belum memiliki nama, dan dia akan menamainya menurut nama Kim Il Sung. Kim Il Sung menolak tawaran Soekarno, tetapi Soekarno tetap bersikeras bahwa menerakan nama Kim Il Sung bagi bunga itu adalah sebuah kehormatan yang besar, sebab Kim Il Sung telah menunjukkan penggalian yang besar demi manfaat yang diraih umat manusia.
(Kejadian yang diabadikan di dalam buku Pyongyang-Korea yang diterbitkan di abad ke-2 : “100 Significant Events, Kim Il-sung travelled to Indonesia to meet with his counterpart, Soekarno.”)
Anggrek tersebut hasil penyilangan C.L. Bundt, botanis keturunan Jerman yang memiliki laboratorium penyilangan bunga di Makassar. Direktur Kebun Raya Bogor, Sudjana Kasan meminta Bundt untuk membantu persiapan menyambut Kim Il-sung. Bundt lalu mengusulkan untuk menunjukkan bunga hasil silangannya yang dinamai dengan nama anaknya, Dendrobium Clara Bunt, dan didaftarkan ke Royal Horticultural Society pada 1964.
Induk silangan Dendrobium Clara Bunt adalah Dendrobium Ale ale Kai (induk betina) dan Dendrobium Pompadour (induk jantan).
Dendrobium Ale Ale Kai  memiliki induk silangan Dendrobium Lady Hamilton (induk betina ) dan Dendrobium Top Hat (induk jantan).


Dendrobium Lady Hamilton

 Dendrobium 'Pompadour'

Selanjutnya Dendrobium 'Pompadour'  memiliki induk silangan Dendrobium Louis Bleriot (induk betina ) dan Dendrobium phalaenopsis (induk jantan).

 Dendrobium Louis Bleriot

 Dendrobium phalaenopsis (induk jantan)

Sukarno berniat menghadiahkan bunga anggrek tersebut dan menamainya Kimilsungia, perpaduan nama Kim Il-sung dan Indonesia. Barangkali Sukarno tidak tahu kalau anggrek tersebut sudah punya nama, Dendrobium Clara Bundt. Awalnya Kim Il-sung menolak, namun Sukarno berhasil meyakinkannya. Sukarno juga berjanji akan menyempurnakan teknik budidaya anggrek dalam satu sampai dua tahun agar dapat dikembangbiakkan di Korea Utara.
Dendrobium Clara Bundt ini kemudian jadi induk betina dari bunga Dendrobium bantimurung. Sedangkan yang menjadi induk jantan atau sumber pollennya berasal dari Dendrobium lasianthera. 


Dendrobium lasianthera

Dendrobium lasiantera berasal dari Papua, menyukai curah hujan yang tinggi. Anggrek jenis ini memiliki bunga yang semarak dan jumlah kuntum bunga bisa melebihi 30 kuntum pertangkai. Bunga Dendrobium lasiantera dapat bertahan hingga 2 bulan. selain itu, bentuk petal yang tegak dan keriting dominan membuat jenis ini sangat digemari para penyilang anggrek.
Dendrobium Clara Bundt karena indukannya banyak berasal dari seksi Phalaenathe.  Seksi Phalaenanthe ini memiliki ciri bentuk tubuh yang tidak terlalu besar dan sering mengalami waktu istirahat (decidous). Seksi ini bentuk bunganya bulat seperti jenis Phalaenopsis / anggrek bulan yang dicirikan dengan mahkota bunga kompak berdempetan seperti yang ada pada Dendrobium bigibbum. Seksi sangat dekat dengan seksi Spatulata. Seksi Phalaenanthe ini bunganya semarak, satu tangkai bisa 20 bunga dengan diameter kuntum 5 cm.
Sedangkan Dendrobium lasianthera merupakan Dendrobium dari seksi Spatulata atau Ceratobium. Seksi ini terdiri dari 50 spesies yang tersebar mulai dari Philiphina, Jawa, Papua, Papua Nugini , Autralia, sampai Pasifik. Pada seksi ini pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang besar dan sering mencapai ukuran 2 meter. Tanaman dari seksi ini waktu istirahatnya pendek bahkan kadang-kadanmg tidak ada waktu istirahatnya (evergreen) senantiasa berbunga dan beranak.  Bunga berbentuk seperti tanduk binatang. Bunganya keluar dari ujung batang atau ketiak daun dan satu tangkai terdiri dari banyak bunga yang jumlahnya bisa mencapai 30 - 40 kuntum bunga pada satu atau 2 tangkai bunganya. Kuntumnya terbuka lebar  dan kelopak dan mahkota bunganya selalu melintir. Mahkota bunganya memanjang bercelah pada sepal dan tepalnya dan ini menjadikan ciri dari seksi Spatulata ini, seperti yang terdapat pada Dendrobium Jaquelyn Thomas. Ada juga bunga yang berbentuk type tebu dicirikan dengan bunga yang keluar dari batang yang hampir tidak berdaun tidak bertangkai bunga hanya ganggang saja.  Seksi ini memerlukan suhu dingin untuk memacu pembungaannya semisal saja pada Dendrobium nobile. Spatulata menyukai dataran rendah tropis basah, hujan mengguyur sepanjang tahun atau dataran rendah dekat air dan lembab. Sehingga Spatulata bisa ditemukan dekat pantai atau menempel di batang pohon, menggantung di atas permukaan air.  Habitat seksi  ini dapat dimana saja baik daerah dingin maupun panas. Beberapa contoh seksi Spatulata adalah Dendrobium lasianthera. 
Hasil persilangan antara seksi Spatulata dengan seksi Phalaenanthe pada umumnya menghasilkan hibrida-hibrida dengan bentuk tubuh yang tidak terlalu besar, waktu istirahat dikurangi atau dihilangkan, bunga bundar atau ½ bundar dengan variasio warna yang bermacam jenis.
Dari silangan Dendrobium Clara Bundt dan Dendobium lasianthera inilah lalu lahir Dendrobium bantimurung  C Bundt (1966).
 Bunga Dendrobium bantimurung  C Bundt (1966)
Pseudobulb tanaman anggrek Dendrobium bantimurung nampak ada garis-garis berwarna kemerahan demikian juga dengan pseudobulbnya nampak jelas berwarna kemerahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar