Penanaman Anggrek Di Sekitar Halaman Rumah
Seperti kita ketahui bahwa tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang paling disukai orang hal ini dikarenakan oleh karena tanaman anggrek tidak mengenal trend dan selalu digemari apapun zamannya. Bahkan anaman anggrek ini merupakan tanaman hias yang memiliki keanekaragaman bentuk, warna, serta keindahan yang belum bisa tersaingi oleh bunga apapun. Di Indonesia memiliki potensi anggrek yang sangat besar sekali. Ada sekitar 5000 hingga 6000 jenis anggrek ada di Indonesia dari yang berbunga besar hingga yang berbunga kecil dengan banyak variasi bentuk dan warna. Adapun jenis-jenis anggrek di Indonesia itu masuk dari genus Aerides, Arachnis, Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, Epidendrum, Oncidium, Phalaenopsis, Phapiopedillum, Renanthera, Rhyncostylis, Vanda dan lain sebagainya.
Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa anggrek itu merupakan tanaman "elit" karena mahal harganya. Padahal yang membuat tanaman anggrek itu mahal karena orang cenderung membeli tanaman anggrek yang sudah dewasa dan berbunga tanpa mau merawat tanaman anggrek tersebut dari kecil / sejak masih bibit. Anggrek menjadi berharga mahal oleh karena perawatannya dan untuk pembudidayaannya memang memerlukan keahlian khusus tidak seperti tanaman hias lainnya.
Kunci dari perawatan anggrek adalah kecintaan, ketekunan, serta kesungguhan dalam perawatannya. Dan kesemuanya itu bisa diperoleh dari belajar pengalaman dari penganggrek yang sudah berhasil dan juga terus mengikuti perkembangan ilmu di bidang penganggrekan.
Kunci dari perawatan anggrek adalah kecintaan, ketekunan, serta kesungguhan dalam perawatannya. Dan kesemuanya itu bisa diperoleh dari belajar pengalaman dari penganggrek yang sudah berhasil dan juga terus mengikuti perkembangan ilmu di bidang penganggrekan.
Proses perkembangan anggrek di Indonesia pada saat ini mengalami banyak kendala diantaranya faktor teknologi, sumber daya manusia, serta modal. Padahal tanaman anggrek ini mulai dari anak semai yang masih di dalam botol, lalu setelah keluar dari botol berupa seedling, selanjutnya setelah menjadi tanaman remaja, sampai tanaman yang sudah berbunga semuanya layak jual sehingga dapat dikatakan dari bibit kecil hingga tanaman yang sudah berbunga semuanya bisa mendapatkan uang untuk menambah penghasilan.
Melihat potensi yang dimiliki oleh tanaman anggrek ini maka pembudidayaan tanaman anggrek bisa menjadi peluang usaha yang sangat baik untuk potensi pasar tanaman hias di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini disebabkan oleh karena tanaman anggrek memiliki spektrum yang sangat luas pada warna, bentuk, tekstur, maupun kemampuan variasi yang tidak terbatas.
Untuk budidaya tanaman anggrek di sekitar halaman rumah pada saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa bertanam dan merawat tanaman anggrek hingga sampai keluar bunganya di halaman rumah itu merupakan sesuatu yang sangat sulit dan rumit. Dengan alasan inilah banyak orang yang akhirnya menyerah untuk merawat tanaman anggrek di halaman rumahnya. Memang anggapan tersebut di atas ada benarnya juga karena tanaman anggrek merupakan tanaman yang istimewa yang menyebabkan tanaman tersebut memerlukan penanganan yang khusus yang berbeda jika dibandingkan kalau kita merawat jenis tanaman lain. Ada faktor tangan dingin dan keahlian untuk bisa merawat tanaman anggrek dari bibit hingga bisa berbunga dengan rajin.
Perlu kita ketahui bahwa memindahkan tanaman anggrek ke halaman rumah kita berarti memindahkan tanaman anggrek dari habitat aslinya ke lingkungan baru yang ada di sekitar halaman rumah kita. Maka dari itu keberhasilan menanam tanaman anggrek adalah keberhasilan kita meniru habitat asli tanaman anggrek tersebut di halaman rumah kita.
Langkah awal dalam memulai menanam tanaman anggrek di halaman rumah adalah mencari tanaman anggrek itu sendiri. Dalam mencari tanaman anggrek kita janganlah mudah tergiur oleh penawaran harga tanaman anggrek yang murah. Untuk mencari tanaman anggrek yang telah dewasa pastikan tanaman anggrek yang kita pilih tersebut adalah tanaman anggrek yang pernah berbunga. Tanaman anggrek yang pernah berbunga kemungkinan besar akan berbunga lagi pada waktu dekat.
Perlu kita ketahui bahwa memindahkan tanaman anggrek ke halaman rumah kita berarti memindahkan tanaman anggrek dari habitat aslinya ke lingkungan baru yang ada di sekitar halaman rumah kita. Maka dari itu keberhasilan menanam tanaman anggrek adalah keberhasilan kita meniru habitat asli tanaman anggrek tersebut di halaman rumah kita.
Langkah awal dalam memulai menanam tanaman anggrek di halaman rumah adalah mencari tanaman anggrek itu sendiri. Dalam mencari tanaman anggrek kita janganlah mudah tergiur oleh penawaran harga tanaman anggrek yang murah. Untuk mencari tanaman anggrek yang telah dewasa pastikan tanaman anggrek yang kita pilih tersebut adalah tanaman anggrek yang pernah berbunga. Tanaman anggrek yang pernah berbunga kemungkinan besar akan berbunga lagi pada waktu dekat.
Untuk anggrek terrestik seperti Arachnis sp penanamannya bisa langsung di tanah lalu ditambah dengan media potongan sabut kelapa atau bisa juga dengan ditambahi cocopit
Arachnis sp setelah setahun dipelihara
Arachnis sp setelah setahun dipelihara
Apabila kita ingin menanam tanaman anggrek dari jenis tanaman anggrek epifit semisal Cattleya, Dendrobium, Oncidium, Phalaenopsis yang di alam biasa hidup menempel di pohon maka jika rumah kita masih banyak pohon-pohon maka penanamannya bisa ditempelkan langsung ke pohon. Denan menanam anggrek dengan cara ditempelkan di pohon ini akan mendapatkan tampilan yang menarik dan alami.
Untuk menanam tanaman anggrek di pohon ada baiknya memilih pohon yang cukup rindang sehingga intensitas matahari tetap diperoleh dalam takaran sedang dan tidak terlalu berlebih. Selain itu juga pilih pohon yang memiliki kulit batang cukup tebal agar tidak mudah terkelupas. Lebih baiknya lagi pilih pohon yang kulit batangnya memiliki permukaan yang agak kasar agar bisa menjadi tempat melekat akar anggrek dengan baik. Beberapa pohon yang memenuhi kriteria tersebut di atas misalnya pohon :
Jambu air
Mangga
Asam Jawa
Nangka
Rambutan
Yang perlu kita ketahui juga adalah jenis pohon apa saja yang cocok untuk ditempeli langsung tanaman anggrek yang ingin kita tanam di halaman rumah kita.
Tanaman jambu, mangga dan pinus yang memiliki tajuk ang tidak begitu rimbun sangat cocok untuk hidup anggrek dari jenis Dendrobium, Oncidium, Cattleya. Seperti kita ketahui bersama bahwa di alam tanaman pinus di pohonnya akan dengan mudah kita temui anggrek Dendrobium crumenatum (anggrek merpati).
Tanaman yang memiliki canopy yang sangat rimbun cocok untuk menempelkan tanaman anggrek dari jenis Phalaenopsis. Dan dibawahnya bisa kita letakkan tanaman anggrek dari jenis Phapiopedillum.
Sebelum tanaman anggrek ditempelkan pada batang pohon, terlebih dahulu pada batang pohon ditempelkan media yang bisa mengikat air seperti sabut kelapa, ijuk, potongan pakis, atau bisa juga moss. Sedangkan tanaman anggrek yang akan ditempelkan di pohon bisa berasal dari tanaman muda, tanaman dewasa, anakan (keiki) bahkan dari bibit kompot. Jika saja akan menempelkan tanaman dewasa maka sebisa mungkin angkat bersama-sama dengan media lamanya lalu ditempelkan di batang pohon.
Lalu apabila kita menggunakan tanaman anggrek muda ataupun dari bibit kompot sebelum ditempelkan potong sebagian akarnya lalu dicuci dengan air bersih pakai air. Selanjutnya bibit berikut akar tanaman yang terpotong tersebut dicelupkan ke dalam larutan fungisida selama satu atau dua menit. Setelah itu dicelupkan ke dalam larutan pengatur tumbuh dengan lama waktu yang sama yaitu satu atau dua menit.
Pencelupan bisa juga dilakukan untuk tanaman dengan media tanam tambahan. Setelah pencelupan selesai selanjutnya dilakukan penempelan tanaman anggrek tersebut ke batang pohon yang dipilih. Upayakan penempatannya jangan terlalu tinggi agar memudahkan perawatan tanaman anggrek tersebut setelah ditempelkan di batang pohon.
Sedangkan kalau kita memilih tempat untuk menempelkan tanaman anggrek adalah pohon yang telah mati, maka pilihlah batang pohon yang telah mati yang tahan air dan tahan panas matahari agar tidak mudah lapuk.
Selain itu pula bisa juga dilakukan penempelan tanaman anggrek pada tiang beton asalkan tempat menempelnya tanaman anggrek memenuhi syarat kelembaban agar pertumbuhan tanaman anggrek bisa berjalan dengan baik.
Selain itu pula bisa juga penanaman tanaman anggrek dilakukan di dalam pot. Untuk penanaman anggrek di pot kita harus memperhatikan jenis anggrek yang akan kita tanam ke dalam pot. Pada umumnya untuk menanam anggrek pot yang digunakan memiliki diameter antara \4 - 12 cm. Untuk bibit anggrek yang berasal dari kompot bisa ditanam di pot dengan diameter 4 cm selama 3 bulan. Selanjutnya untuk ukuran tanaman anggrek yang lebih besar bisa menggunakan pot kecil dengan ukuran 6 - 12 cm. Selanjutnya setelah tanaman berusia 3 bulan maka bisa dipindahkan ke pot dengan ukuran yang lebih besar lagi. Pemindahan dilakukan setelah penanaman pada pot selama 3 bulan oleh karena setelah penanaman selama 3 bulan biasanya akar akan menyembul keluar dari pot. Jika akar yang menyembul dari pot sudah semakin banyak ada baiknya segera dilakukan repoting ke pot dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya. Untuk tanaman anggrek dewasa atau tanaman anggrek yang sudah berbunga biasanya setiap 6 bulan sekali tanaman anggrek perlu dipindahkan ke pot baru yang berukuran lebih besar dan juga dilakukan penggantian media pengisi pot.Bisa pot yang terbuat dari tanah liat maupun pot yang terbuat dari plastik.
Untuk pot yang terbuat dari plastik keunggulannya bisa digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak mudah pecah kalau jatuh. Pada saat pemindahan tanaman anggrek biasanya bisa menggunakan pot yang terbuat dari plastik.
Dan untuk pengisi pot bisa berupa media arang, moss, potongan pakis ataupun cacahan pakis, sabut kelapa. Jika kita orangnya sangat sibuk dan memiliki waktu luang mengurus anggrek yang sedikit jangan sekali-kali mengisi pot dengan media tanam berupa arang. Karena arang ini mudah sekali menyerap panas sehingga akan menyebabkan tanaman anggrek menjadi kering. Diusahakan media tanam yang digunakan adalah media tanam yang baru, jangan menggunakan yang bekas karena takutnya nanti akan menimbulkan hama penyakit pada tanaman anggrek yang kita tanam.
Tanaman anggrek yang sudah ditanam di pot jangan begitu saja diletakkan di tanah ataupun di lantai. Hal demikian ini akan membuat air siraman yang kita lakukan saat menyirami tanaman anggrek menjadi susah mengalir. Akibatnya akar tanaman anggrek akan mudah menjadi busuk. Untuk itulah makanya tanaman anggrek yang sudah ditanam di pot bisa disusun di rak ataupun digantung dengan menggunakan gantungan dari kawat.
Keunggulan
penanaman anggrek epifit di potongan kayu, potongan pakis, ataupun di
pot yang diberi media arang, moss, potongan pakis ataupun cacahan pakis,
sabut kelapa adalah jika nantinya ada yang berminat beli bisa dengan
mudah diambil untuk dijual.
Anggrek akan tumbuh dengan baik di lokasi yang memiliki temperatur udara antara 14 derajat celcius hingga 36 derajat celcius. Jika kita menjaga temperatur udara secara teratur, maka kita bisa melihat tanaman anggrek kita berbunga yang indah melebihi apa yang kita harapkan. Untuk tanaman Dendrobium jika mulai tampak muncul spike (calon tangkai bunga) tanaman anggrek membutuhkan temperatur yang lebih panas karena jika temperaturnya tidak panas maka spike tersebut biasanya akan berkembang menjadi keiki (anakan anggrek).
Selanjutnya perlu diperhatikan juga akan kebutuhan sinar untuk pertumbuhan tanaman anggrek tersebut. Apabila tanaman anggrek yang mau kita tanam tersebut di habitat aslinya tumbuh ternaungi oleh canopy pohon yang teduh maka penempatan setelah ditempelkan di potonan kayu, sabut kelapa, potongan pakis maupun dalam pot yang berisi media tanam juga perlu dicarikan tempat yang teduh oleh naungan tidak boleh langsung terkena sinar matahari. Akan tetapi sebaliknya jika tanaman anggrek tersebut di habitat aslinya hidup di lokasi yang langsung terpapar oleh sinar matahari maka penempatan tanaman anggrek di sekitar halaman rumah juga harus di tempat terbuka dan langsung terpapar oleh sinar matahari. Untuk membantu pengaturan kebutuhan jumlah intensitas cahaya untuk tanaman anggrek yang kita tanam bisa dibantu dengan pemberian paranet di sekitar lokasi peletakan tanaman anggrek yang kita tanam di halaman rumah kita.
Untuk tanaman anggrek yang ditanam di pot lalu penempatannya di dalam rumah dimana tanaman anggrek tersebut tetap membutuhkan asupan sinar untuk tetap terjadinya fotosintesis, maka belilah lampu ruangan agar tanaman anggrek kita tetap terpenuhi kebutuhan akan sinar untuk fotosintesis dan pertumbuhan.
Dengan mengatur seberapa besar intensitas cahaya yang mengenai tanaman anggrek maka tanaman anggrek tidak akan mengalami masalah baik dalam pertumbuhan atau pemberian hasil berupa tampilan yang menarik.
Setelah penempatan tanaman anggrek sesuai dengan kebutuhan intensitas matahari yang sesuai untuk pertumbuhan optimal tanaman anggrek, selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah penyiraman tanaman anggrek yang kita tanam. Penyiraman adalah salah satu faktor penting dari cara menanam anggrek. Pemberian air secara teratur dan dalam jumlah yang cukup dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggrek. Hal ini dikarenakan air mengandung unsur makro H (hidrogen) dan O (oksigen) dan berfungsi sebagai pengisi dan pengatur tekanan sel. Sehingga jangan sampai lupa menyiram tanaman anggrek yang kita tanam. Air yang bisa gunakan untuk menyiram tanaman anggrek bisa berasal dari air sumur, air ledeng bahkan dari air hujan. Akan tetapi tidak disarankan menggunakan air yang sudah bercampur dengan bahan kimia dan air dari sungai. Karena air sungai kemungkinan mengandung zat hidup yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman anggrek. Menyiram anggrek cukup 1 - 2 kali sehari. Dan tidak perlu menyiram tanaman anggrek sehabis adanya hujan. Jadi dalam penyiraman ini menyesuaikan dengan cuaca yang sedang berlangsung. Saat iklim lingkungan sedikit lebih tinggi maka tanaman anggrek bisa disiram sebanyak 2 kali sehari. Sedangkan kalau kondisi musim hujan dan penempatan tanaman anggrek di luar rumah segera pindahkan tanaman anggrek ke dalam rumah, agar tidak terkena air hujan. Karena bila terkena air hujan dan media tanam menjadi jenuh air akan memicu terjadinya pembusukan akar. Demikian juga halnya dengan tanaman anggrek yang terlalu sering disiram air akan rentan terkena serangan jamur dan bakteri yang bisa menyebabkan terjadinya busuk akar dan busuk daun.
Ini sejalan dengan pendapat "setoleran apapun tanaman anggrek terhadap kelebihan air, tanaman anggrek adalah tanaman yang tidak suka kondisi basah terus menerus". Tapi sejalan dengan pengetahuan orang akan budidaya anggrek, teknik perendaman tanaman anggrek di air secara terus menerus kini digunakan orang untuk memacu tumbuhnya tunas baru dan akar baru yang biasa disebut dengan istilah teknik WCO (Water Orchid Culture). Bukan hanya untuk tujuan itu saja di luar negeri sana WCO ini bahkan digunakan untuk memelihara anggrek hingga tanaman anggrek bisa berbunga dan peletakannya ada di dalam rumah.
Berikut dokumentasi teknik WCO yang digunakan di rumah kami untuk memacu tumbuhnya tunas baru dan akar baru.
Bahkan berdasarkan pengalaman kakak saya yang mendapatkan potongan pseudobulb dari tanaman Dendrobium, dengan cara perendaman dalam air ini kini pesudobulb tersebut menghasilkan 2 pot tanaman Dendrobium dan kini sudah berbunga.
Dan yang perlu diperhatikan adalah lokasi rumah kita yang digunakan untuk menanam anggrek itu memiliki ketinggian berapa dari permukaan air laut. Ini sedikit gambaran jenis anggrek yang cocok kita tanam dengan ketinggian dari permukaan air lokasi tempat rumah kita.
Untuk lokasi yang memiliki ketinggian 0 - 500 meter dpl maka daerah ini cocok untuk menanam tanaman Arachnis dan Vanda.
Untuk lokasi yang memiliki ketinggian 500 - 1000 meter dpl maka daerah ini cocok untuk menanam tanaman Dendrobium dan cattleya.
Untuk lokasi yang memiliki ketinggian di atas 1000 meter dpl maka daerah ini cocok untuk menanam tanaman Cymbidium dan Miltonia.
Selain ketinggian yang perlu diperhatikan juga dalam perawatan anggrek adalah masalah sirkulasi udara tempat tanaman anggrek tersebut kita tanam. Lokasi yang paling bagus untuk pertumbuhan tanaman anggrek adalah lokasi yang memiliki angin sepoi-sepoi. Selain itu juga yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman anggrek adalah kelembaban udara. Jika masalah kelembaban udaranya terpenuhi maka tanaman anggrek yang kita tanam akan tumbuh dengan baik dan subur dan akhirnya bisa menghasilkan bunga yang indah.
Dalam memelihara tanaman anggrek di halaman rumah untuk yang belum berpengalaman bisa memilih tanaman anggrek yang mudah perawatannya dan mudah berbunga seperti tanaman anggrek dari genus Dendrobium, dan Oncidium.
Untuk tanaman anggrek yang pernah berbunga dan kita ingin tanaman anggrek tersebut berbunga lagi maka ada baiknya jangan displit terlebih dahulu karena tindakan mensplit atau membelah rumpun anggrek ini akan menyebabkan tanaman anggrek akan lama berbunganya.
Untuk memicu pembungaan anggrek selain kondisi anggrek yang harus sehat dan prima, maka perlu di picu dengan memberikan hormon giberelin, atau dapat memberikan vetsin/sasa/ miwon dalam jumlah yang cukup besar 20 - 80 mg /l. Ditambah dengan pupuk bunga (yaitu pupuk yang memiliki kandungan unsur P yang tinggi.
Untuk memperbesar calon bunga nggrek maka kita dapat memberikan vetsin/sasa/miwon sekitar 5 mg/l ditambah dengan gula 20 g / liter disemprotkan ke akar, usahakan tidak ke tajuk agar mengurangi dampak jamuran atau bakteri.
Untuk membuat anggrek berbunga lebih lama atau tahan lama maka bisa menggunakan hormon giberelin 2 mg /l + hormon sitokinin 0,5 mg/l + vitamin B1 5 mg/l , B6 2,5 mg/l, B12 2,5 mg/l + gula 20 g /l + antibiotic amoxsilin 50 mg/l.
Untuk menanam tanaman anggrek di pohon ada baiknya memilih pohon yang cukup rindang sehingga intensitas matahari tetap diperoleh dalam takaran sedang dan tidak terlalu berlebih. Selain itu juga pilih pohon yang memiliki kulit batang cukup tebal agar tidak mudah terkelupas. Lebih baiknya lagi pilih pohon yang kulit batangnya memiliki permukaan yang agak kasar agar bisa menjadi tempat melekat akar anggrek dengan baik. Beberapa pohon yang memenuhi kriteria tersebut di atas misalnya pohon :
Jambu air
Mangga
Asam Jawa
Nangka
Rambutan
Yang perlu kita ketahui juga adalah jenis pohon apa saja yang cocok untuk ditempeli langsung tanaman anggrek yang ingin kita tanam di halaman rumah kita.
Tanaman jambu, mangga dan pinus yang memiliki tajuk ang tidak begitu rimbun sangat cocok untuk hidup anggrek dari jenis Dendrobium, Oncidium, Cattleya. Seperti kita ketahui bersama bahwa di alam tanaman pinus di pohonnya akan dengan mudah kita temui anggrek Dendrobium crumenatum (anggrek merpati).
Tanaman yang memiliki canopy yang sangat rimbun cocok untuk menempelkan tanaman anggrek dari jenis Phalaenopsis. Dan dibawahnya bisa kita letakkan tanaman anggrek dari jenis Phapiopedillum.
Dendrobium crumenatum yang ditempelkan pada batang pohon mangga
Dendrobium aphyllum dan Cattleya mantinii yang ditanam di batang pohon mangga
Dendrobium aphyllum dan Cattleya mantinii yang ditanam di batang pohon mangga
Dendrobium crumenatum yang ditempelkan pada batang pohon rambutan
Oncidium americanum yang ditempelkan pada batang pohon rambutan
Oncidium americanum yang ditempelkan pada batang pohon sawo
Oncidium americanum yang ditempelkan pada batang pohon wijayakusuma
Oncidium americanum yang ditempelkan pada batang pohon Cerme
Oncidium americanum yang ditempelkan pada batang pohon Cerme
Vanda tricolor yang ditempelkan pada batang pohon rambutan
Lalu apabila kita menggunakan tanaman anggrek muda ataupun dari bibit kompot sebelum ditempelkan potong sebagian akarnya lalu dicuci dengan air bersih pakai air. Selanjutnya bibit berikut akar tanaman yang terpotong tersebut dicelupkan ke dalam larutan fungisida selama satu atau dua menit. Setelah itu dicelupkan ke dalam larutan pengatur tumbuh dengan lama waktu yang sama yaitu satu atau dua menit.
Pencelupan bisa juga dilakukan untuk tanaman dengan media tanam tambahan. Setelah pencelupan selesai selanjutnya dilakukan penempelan tanaman anggrek tersebut ke batang pohon yang dipilih. Upayakan penempatannya jangan terlalu tinggi agar memudahkan perawatan tanaman anggrek tersebut setelah ditempelkan di batang pohon.
Sedangkan kalau kita memilih tempat untuk menempelkan tanaman anggrek adalah pohon yang telah mati, maka pilihlah batang pohon yang telah mati yang tahan air dan tahan panas matahari agar tidak mudah lapuk.
Dendrobium crumenatum dan Oncidium americanum yang ditempelkan pada batang pohon jambu air yang sudah mati
Dendrobium bantimurung yang ditempelkan pada tiang beton
Oncidium americanum yang ditempelkan pada tembok beton
Akan tetapi apabila di halaman rumah kita sempit dan tidak banyak pohon maka penanamannya bisa ditempelkan di sabut kelapa, arang, potongan kayu ataupun di potongan pakis kemudian digantung. Oncidium americanum yang ditempelkan pada tembok beton
Tanaman anggrek yang ditanam di potongan kayu, papan pakis dan pot lalu diletakkan menempel pada pagar
Aerides odorata yang ditanam di potongan kayu lalu ditempel menggantung di pagar
Dendrobium bantimurung yang ditempelkan di papan pakis dan digantung
Aerides odorata yang ditanam di papan pakis (atas) dan ditanam di pot (bawah) dan keduanya lalu digantung
Rhynchostylis retusa yang ditanam di papan pakis yang lalu ditempelkan menggantung di pagar
Phalaenopsis hibrida yang ditanam di papan pakis yang lalu ditempelkan menggantung di pagar
Dendrobium aphyllum yang ditanam di papan pakis yang lalu ditempelkan menggantung di pagar
Dendrobium aphyllum yang ditanam di papan pakis yang lalu ditempelkan menggantung di pagar
Selain itu pula bisa juga penanaman tanaman anggrek dilakukan di dalam pot. Untuk penanaman anggrek di pot kita harus memperhatikan jenis anggrek yang akan kita tanam ke dalam pot. Pada umumnya untuk menanam anggrek pot yang digunakan memiliki diameter antara \4 - 12 cm. Untuk bibit anggrek yang berasal dari kompot bisa ditanam di pot dengan diameter 4 cm selama 3 bulan. Selanjutnya untuk ukuran tanaman anggrek yang lebih besar bisa menggunakan pot kecil dengan ukuran 6 - 12 cm. Selanjutnya setelah tanaman berusia 3 bulan maka bisa dipindahkan ke pot dengan ukuran yang lebih besar lagi. Pemindahan dilakukan setelah penanaman pada pot selama 3 bulan oleh karena setelah penanaman selama 3 bulan biasanya akar akan menyembul keluar dari pot. Jika akar yang menyembul dari pot sudah semakin banyak ada baiknya segera dilakukan repoting ke pot dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya. Untuk tanaman anggrek dewasa atau tanaman anggrek yang sudah berbunga biasanya setiap 6 bulan sekali tanaman anggrek perlu dipindahkan ke pot baru yang berukuran lebih besar dan juga dilakukan penggantian media pengisi pot.Bisa pot yang terbuat dari tanah liat maupun pot yang terbuat dari plastik.
Pot yang terbuat dari plastik tipis dan tray
Pot yang terbuat dari tanah liat dan pot yang terbuat dari plastik
Untuk pot yang terbuat dari plastik keunggulannya bisa digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak mudah pecah kalau jatuh. Pada saat pemindahan tanaman anggrek biasanya bisa menggunakan pot yang terbuat dari plastik.
Dan untuk pengisi pot bisa berupa media arang, moss, potongan pakis ataupun cacahan pakis, sabut kelapa. Jika kita orangnya sangat sibuk dan memiliki waktu luang mengurus anggrek yang sedikit jangan sekali-kali mengisi pot dengan media tanam berupa arang. Karena arang ini mudah sekali menyerap panas sehingga akan menyebabkan tanaman anggrek menjadi kering. Diusahakan media tanam yang digunakan adalah media tanam yang baru, jangan menggunakan yang bekas karena takutnya nanti akan menimbulkan hama penyakit pada tanaman anggrek yang kita tanam.
Potongan sabut kelapa
Moss chili
Potongan arang kayu
Usahakan
pot yang kita gunakan memiliki diameter yang lebih besar daripada
ukuran tanaman anggrek yang kita tanam. Karena kalau ukuran pot lebih
besar dari tanaman anggrek yang ditanam maka tanaman anggrek dapat
tumbuh dengan leluasa. Yang perlu diperhatikan saat akan menanam tanaman anggrek ke dalam pot jangan sampai akar putus.
Dalam penanaman anggrek pada pot untuk orang yang tidak punya banyak waktu untuk merawat anggrek, jangan sekali-kali menggunakan arang sebagai media tanam anggrek. Media arang sifatnya menyerap panas dan membuat tanaman anggrek cepat menjadi kering.
Lebih baik menggunakan media tanam sabut kelapa yang dicampur dengan styrofoam. Sabut kelapa akan menyerap air yang dibutuhkan oleh akar tanaman anggrek, sementara styrofoam memudahkan air untuk mengalir aliran. Bisa juga ditambahkan serat kayu untuk menjaga tanaman anggrek tetap sejuk, oleh karena serat kayu tersebut menyerap air.
Dalam penanaman anggrek pada pot untuk orang yang tidak punya banyak waktu untuk merawat anggrek, jangan sekali-kali menggunakan arang sebagai media tanam anggrek. Media arang sifatnya menyerap panas dan membuat tanaman anggrek cepat menjadi kering.
Lebih baik menggunakan media tanam sabut kelapa yang dicampur dengan styrofoam. Sabut kelapa akan menyerap air yang dibutuhkan oleh akar tanaman anggrek, sementara styrofoam memudahkan air untuk mengalir aliran. Bisa juga ditambahkan serat kayu untuk menjaga tanaman anggrek tetap sejuk, oleh karena serat kayu tersebut menyerap air.
Tanaman muda Dendobium hibrid hibrid yang ditanam di pot tipis
Tanaman muda Phalaenopsis hibrid yang ditanam di pot tipis
Tanaman muda Ascocentrum miniatum yang ditanam di potplastik bentuk kotak
Tanaman muda Cymbidium yang ditanam di pot plastik tipis dan pot dari tanah liat
Tanaman muda Grammatophyllum scriptum yang ditanam di pot dari tanah liat
Tanaman muda Grammatophyllum scriptum yang ditanam di pot dari tanah liat
Tanaman Cattleya hibrid remaja yang ditanam di pot dari plastik
Tanaman Oncidium hibrid remaja yang ditanam di pot daritanah liat
Sebagian tanaman anggrek biasanya memiliki ukuran batang yang tinggi seperti pada Dendrobium, Renanthera, Vanda dan lain-lain. Untuk menjaga agar tanaman anggrek tidak mudah roboh bisa digunakan tiang penyangga pada batang anggrek. Tiang penyangga ini gunanya untuk memastikan agar batang anggrek tetap berdiri tegak. Tanaman anggrek yang sudah ditanam di pot jangan begitu saja diletakkan di tanah ataupun di lantai. Hal demikian ini akan membuat air siraman yang kita lakukan saat menyirami tanaman anggrek menjadi susah mengalir. Akibatnya akar tanaman anggrek akan mudah menjadi busuk. Untuk itulah makanya tanaman anggrek yang sudah ditanam di pot bisa disusun di rak ataupun digantung dengan menggunakan gantungan dari kawat.
Tanaman anggrek yang setelah dipot lalu digantung dengan gantungan kawat dan ada juga yang ditata di rak
Dendrobium aggregatum yang ditanam di pot lalu digantung
Dendrobium phalaenopsis yang ditanam di pot lalu digantung
Anggrek akan tumbuh dengan baik di lokasi yang memiliki temperatur udara antara 14 derajat celcius hingga 36 derajat celcius. Jika kita menjaga temperatur udara secara teratur, maka kita bisa melihat tanaman anggrek kita berbunga yang indah melebihi apa yang kita harapkan. Untuk tanaman Dendrobium jika mulai tampak muncul spike (calon tangkai bunga) tanaman anggrek membutuhkan temperatur yang lebih panas karena jika temperaturnya tidak panas maka spike tersebut biasanya akan berkembang menjadi keiki (anakan anggrek).
Selanjutnya perlu diperhatikan juga akan kebutuhan sinar untuk pertumbuhan tanaman anggrek tersebut. Apabila tanaman anggrek yang mau kita tanam tersebut di habitat aslinya tumbuh ternaungi oleh canopy pohon yang teduh maka penempatan setelah ditempelkan di potonan kayu, sabut kelapa, potongan pakis maupun dalam pot yang berisi media tanam juga perlu dicarikan tempat yang teduh oleh naungan tidak boleh langsung terkena sinar matahari. Akan tetapi sebaliknya jika tanaman anggrek tersebut di habitat aslinya hidup di lokasi yang langsung terpapar oleh sinar matahari maka penempatan tanaman anggrek di sekitar halaman rumah juga harus di tempat terbuka dan langsung terpapar oleh sinar matahari. Untuk membantu pengaturan kebutuhan jumlah intensitas cahaya untuk tanaman anggrek yang kita tanam bisa dibantu dengan pemberian paranet di sekitar lokasi peletakan tanaman anggrek yang kita tanam di halaman rumah kita.
Untuk tanaman anggrek yang ditanam di pot lalu penempatannya di dalam rumah dimana tanaman anggrek tersebut tetap membutuhkan asupan sinar untuk tetap terjadinya fotosintesis, maka belilah lampu ruangan agar tanaman anggrek kita tetap terpenuhi kebutuhan akan sinar untuk fotosintesis dan pertumbuhan.
Dengan mengatur seberapa besar intensitas cahaya yang mengenai tanaman anggrek maka tanaman anggrek tidak akan mengalami masalah baik dalam pertumbuhan atau pemberian hasil berupa tampilan yang menarik.
Plastik paranet untuk membantu pengaturan jumlah intensitas cahaya matahari yang mengenai tanaman anggrek yang kita tanam
Setelah penempatan tanaman anggrek sesuai dengan kebutuhan intensitas matahari yang sesuai untuk pertumbuhan optimal tanaman anggrek, selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah penyiraman tanaman anggrek yang kita tanam. Penyiraman adalah salah satu faktor penting dari cara menanam anggrek. Pemberian air secara teratur dan dalam jumlah yang cukup dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggrek. Hal ini dikarenakan air mengandung unsur makro H (hidrogen) dan O (oksigen) dan berfungsi sebagai pengisi dan pengatur tekanan sel. Sehingga jangan sampai lupa menyiram tanaman anggrek yang kita tanam. Air yang bisa gunakan untuk menyiram tanaman anggrek bisa berasal dari air sumur, air ledeng bahkan dari air hujan. Akan tetapi tidak disarankan menggunakan air yang sudah bercampur dengan bahan kimia dan air dari sungai. Karena air sungai kemungkinan mengandung zat hidup yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman anggrek. Menyiram anggrek cukup 1 - 2 kali sehari. Dan tidak perlu menyiram tanaman anggrek sehabis adanya hujan. Jadi dalam penyiraman ini menyesuaikan dengan cuaca yang sedang berlangsung. Saat iklim lingkungan sedikit lebih tinggi maka tanaman anggrek bisa disiram sebanyak 2 kali sehari. Sedangkan kalau kondisi musim hujan dan penempatan tanaman anggrek di luar rumah segera pindahkan tanaman anggrek ke dalam rumah, agar tidak terkena air hujan. Karena bila terkena air hujan dan media tanam menjadi jenuh air akan memicu terjadinya pembusukan akar. Demikian juga halnya dengan tanaman anggrek yang terlalu sering disiram air akan rentan terkena serangan jamur dan bakteri yang bisa menyebabkan terjadinya busuk akar dan busuk daun.
Ini sejalan dengan pendapat "setoleran apapun tanaman anggrek terhadap kelebihan air, tanaman anggrek adalah tanaman yang tidak suka kondisi basah terus menerus". Tapi sejalan dengan pengetahuan orang akan budidaya anggrek, teknik perendaman tanaman anggrek di air secara terus menerus kini digunakan orang untuk memacu tumbuhnya tunas baru dan akar baru yang biasa disebut dengan istilah teknik WCO (Water Orchid Culture). Bukan hanya untuk tujuan itu saja di luar negeri sana WCO ini bahkan digunakan untuk memelihara anggrek hingga tanaman anggrek bisa berbunga dan peletakannya ada di dalam rumah.
Berikut dokumentasi teknik WCO yang digunakan di rumah kami untuk memacu tumbuhnya tunas baru dan akar baru.
Tanaman Dendrobium yang dirawat dengan teknik Water Culture Orchid untuk merangsang pembentukan tunas baru dan akar
Akar baru yang terbentuk di tanaman Ascocentrum miniatum yang diperlakukan dengan teknik budidaya Water Culture Orchid
Tanaman Ascocentrum miniatum yang dirawat dengan teknik Water Culture Orchid untuk merangsang pembentukan tunas baru dan akar
Tunas baru yang terbentuk di tanaman Ascocentrum miniatum yang diperlakukan dengan teknik budidaya Water Culture Orchid
Bahkan berdasarkan pengalaman kakak saya yang mendapatkan potongan pseudobulb dari tanaman Dendrobium, dengan cara perendaman dalam air ini kini pesudobulb tersebut menghasilkan 2 pot tanaman Dendrobium dan kini sudah berbunga.
Dan yang perlu diperhatikan adalah lokasi rumah kita yang digunakan untuk menanam anggrek itu memiliki ketinggian berapa dari permukaan air laut. Ini sedikit gambaran jenis anggrek yang cocok kita tanam dengan ketinggian dari permukaan air lokasi tempat rumah kita.
Untuk lokasi yang memiliki ketinggian 0 - 500 meter dpl maka daerah ini cocok untuk menanam tanaman Arachnis dan Vanda.
Untuk lokasi yang memiliki ketinggian 500 - 1000 meter dpl maka daerah ini cocok untuk menanam tanaman Dendrobium dan cattleya.
Untuk lokasi yang memiliki ketinggian di atas 1000 meter dpl maka daerah ini cocok untuk menanam tanaman Cymbidium dan Miltonia.
Selain ketinggian yang perlu diperhatikan juga dalam perawatan anggrek adalah masalah sirkulasi udara tempat tanaman anggrek tersebut kita tanam. Lokasi yang paling bagus untuk pertumbuhan tanaman anggrek adalah lokasi yang memiliki angin sepoi-sepoi. Selain itu juga yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman anggrek adalah kelembaban udara. Jika masalah kelembaban udaranya terpenuhi maka tanaman anggrek yang kita tanam akan tumbuh dengan baik dan subur dan akhirnya bisa menghasilkan bunga yang indah.
Dalam memelihara tanaman anggrek di halaman rumah untuk yang belum berpengalaman bisa memilih tanaman anggrek yang mudah perawatannya dan mudah berbunga seperti tanaman anggrek dari genus Dendrobium, dan Oncidium.
Untuk tanaman anggrek yang pernah berbunga dan kita ingin tanaman anggrek tersebut berbunga lagi maka ada baiknya jangan displit terlebih dahulu karena tindakan mensplit atau membelah rumpun anggrek ini akan menyebabkan tanaman anggrek akan lama berbunganya.
Berbagai macam pupuk daun,pupuk tabur, vitamin B, zat perangsang tumbuh dan motto yang semuanya bisa digunakan untuk memupuk yang memacu tanaman anggrek untuk tumbuh dan berbunga
Untuk memicu pembungaan anggrek selain kondisi anggrek yang harus sehat dan prima, maka perlu di picu dengan memberikan hormon giberelin, atau dapat memberikan vetsin/sasa/ miwon dalam jumlah yang cukup besar 20 - 80 mg /l. Ditambah dengan pupuk bunga (yaitu pupuk yang memiliki kandungan unsur P yang tinggi.
Aerides odorata sedang keluar spike bunganya
Bunga Aerides odorata yang sedang mekar di rumah
Rhyncostylis retusa pada keluar spikenya
Rhyncostylis retusa sedang berbunga
Bunga Aerides odorata yang sedang mekar di rumah
Rhyncostylis retusa pada keluar spikenya
Rhyncostylis retusa sedang berbunga
Cymbidium bicolor sedang keluar bunganya
Tangkai bunga yang kuntum bunganya belum mekar
Untuk memperbesar calon bunga nggrek maka kita dapat memberikan vetsin/sasa/miwon sekitar 5 mg/l ditambah dengan gula 20 g / liter disemprotkan ke akar, usahakan tidak ke tajuk agar mengurangi dampak jamuran atau bakteri.
Untuk membuat anggrek berbunga lebih lama atau tahan lama maka bisa menggunakan hormon giberelin 2 mg /l + hormon sitokinin 0,5 mg/l + vitamin B1 5 mg/l , B6 2,5 mg/l, B12 2,5 mg/l + gula 20 g /l + antibiotic amoxsilin 50 mg/l.
Dendrobium hibrid yang sedang berbunga
Dendrobium hibrid warna hijau lidah merah
Dendrobium phalaenopsis atau anggrek larat keluiar spikenya
Dendrobium phalaenopsis atau anggrek larat
Dendrobium hibrid warna bunganya merah
Dendrobium transient white kamea warna bunganya putih semu pink
Dendrobium caesar pink
Dendrobium ini bunganya mirip dengan bunga Dendrobium bantimurung tapi berbeda jenis.
Anggrek ini dari jenis Dendrobium Susan Takahashi.
Dendrobium bantimurung yang sedang berbunga
Dendrobium keriting warna kuning sedang berbunga
Dendrobium aggregatum sedang berbunga
Dendrobium aphyllum sedang berbunga walaupun hanya 2 kuntum saja
Onchidium americanum sedang berbunga dengan kuntum bunga yang sangat banyak
Dendrobium aggregatum sedang berbunga
Dendrobium aphyllum sedang berbunga walaupun hanya 2 kuntum saja
Onchidium americanum sedang berbunga dengan kuntum bunga yang sangat banyak
Yang menjadi catatan adalah kita perlu mengenali tanaman anggrek yang kita punya tersebut dari kelompok anggrek apa berdasarkan tempat hidupnya, lalu perlu juga kita ketahui lokasi yang cocok untuk penempatan tanaman anggrek kita miliki agar kebutuhan akan sinar matahari, kelembaban serta temperatur udaranya terpenuhi sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dan jangan lupa perawatan akan penyiraman, pemupukan serta pencegahan terhadap hama dan penyakit agar anggrek kita tetap selalu sehat. Jika itu semua kita perhatikan pastilah tanaman anggrek kita akan berujung akan keluar bunga seperti yang kita harapkan bersama.
Nah tunggu apa lagi ayo kita mulai bertanam anggrek di halaman rumah kita.
Penulis juga menerima kursus budidaya dan perawatan anggrek. Bagi yang ingin kursus bisa menghubungi no 08562927655.
Referensi :
Edhi Sandra, 2011, "Memelihara dan Membungakan Anggrek di Halaman Rumah".
Hendra Wardhana, 2012, "Kenali Tipenya dan Mari Menanam Anggrek!", Kompasiana.com.
Saparinah Mumpuni, 2016, "Tips Mudah Merawat Anggrek", Rumah.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar