Kamis, 25 Februari 2010

PERBANYAKAN TANAMAN ANGGREK PHALAENOPSIS / DORITIS MELALUI TANGKAI BUNGA

Phalaenopsis

Doritis pulcherrima

(Foto : Mas Sulistyono ) 

Oleh : Ir. Herman Wijaya

Banyak tanaman anggrek yang monopodial sangat sulit untuk diperbanyak tanpa melalui silangan induk jantan/betina.

Bila kita perhatikan jenis anggrek phalaenopsis/doritis yang sedang berbunga dimana pada tangkai bunga tersebut terdapat mata tunas, yang bila dikehendaki dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.

Metode yang digunakan untuk perbanyakan tanaman anggrek phalaenopsis/doritis melalui tangkai bunga ini dapat digolongkan menjadi 3 bagian.

[1]    Menamam tangkai bunga phalaenopsis/doritis pada media padat yang setiap mata tunasnya dapat tumbuh menjadi satu atau dua tanaman yang sempurna.

[2]    Dengan memberikan hormon pada mata tunas tangkai bunga anggrek phalaenopsis/doritis yang dapat tumbuh menjadi satu, dua atau lebih tanaman yang sempurna.

[3]    Dengan sistem budidaya jaringan ( Tissue Culture ).

Yang akan dibicarakan di sini adalah yang bagian pertama dan kedua tersebut di atas.

Keuntungan-keuntungan dari metode di atas adalah :

[1]    Pengambilan mata tunas dapat dilakukan pada tangkai bunga dimana bunga sudah hampir layu, sehingga dari bahan yang akan dibuang dapat dimanfaatkan.

[2]    Tanaman yang dihasilkan sekwalitas dengan tanaman induknya.

MENANAM TANGKAI BUNGA ANGGREK PHALAENOPSIS/DORITIS PADA MEDIA PADAT.

Pengambilan tangkai bunga :

Hendaknya dipilih yang sehat dan mempunyai mata tunas yang segar ( benjolan-benjolan besar ) sehingga memungkinkan mata tunas tersebut tumbuh.

Tangkai bunga yang akan ditanam dipotong-potong lebih kurang 4 cm yaitu 2 cm dibawah mata tunas dan 2 cm diatas mata tunas, selanjutnya kita sebut explant.

Dari satu tangkai bunga menghasilkan 4 – 7 explant.

Sterilisasi explant :

Sterilisasi pertama dilakukan dengan menggunakan campuran sebagai berikut :

Air steril ( disterilkan dengan menggunakan autoclave lebih kurang 15 menit ).

Clorox 10% ( dapat dibeli di supermarket ).

Liquid detergent 1 – 2 tetes.

Sterilisasi ini dilakukan dengan cara digojog selama 10 menit dan dikerjakan di luar entkas.

Sterilisasi kedua dilakukan dengan menggunakan campuran sebagai berikut :

Air steril ( disterilkan dengan autoclave lebih kurang 15 menit ).

Clorox 5 %.

Liquid detergent 1-2 tetes.

Sterilisasi ini juga dilakukan dengan cara digojog selama 5 menit dan dikerjakan didalam entkas yang steril.

Sterilisasi yang terakhir dilakukan dengan menempatkan explant pada air steril yang sudah disediakan didalam entkas.

Setelah 3 tahap sterilisasi diatas selesai dikerjakan maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

Explant didalam air steril diambil dengan pincet, dan ditempatkan pada petridish yang sudah disteril.

Dengan menggunakan pisau scapel no. 11 yang steril, dikelupas sisik-sisik yang masih menutupi mata tunas, kemudian dipotong explant diatas menjadi lebih kurang 2 cm, yaitu 1 cm diatas mata tunas dan 1 cm dibawah mata tunas.

Tempatkan explant pada media padat yang sudah disediakan dimana permukaan media agar tetap dibawah mata tunas, ingat jangan sampai terbalik menancapkan explant tersebut.

Media agar :

Media yang digunakan dapat dipakai :

  • Knudson C.
  • Vacin and Went ( VW ).
  • Murashige and Skoog ( MS ).

Yang ditempatkan di dalam erlenmeyer ( 25 cc, 50 cc, 100 cc ) dan diteril dengan autoclave dalam waktu 15 menit.

Pengamatan dan Kesimpulan.

Dalam waktu satu bulan terlihat mata tunas yang tumbuh  dan dalam waktu 4 bulan tanaman tersebut sudah dapat dikeluarkan dari botol dan ditanam diudara terbuka.

Kemungkinan mata tunas dari tangkai bunga dapat tumbuh 60-70% dimana kegagalan-kegagalan tersebut disebabkan oleh :

Sterilisasi yang tidak sempurna sehingga terjadi kontaminasi ( busuk ).

Pemilihan explant yang tidak baik sehingga mata tunas tidak mau tumbuh.

Media padat yang terbaik yang digunakan adalah media padat yang diberi bahan pelengkap pisang dan charcoal karena :

  • Explant yang sudah ditanam dimedia padat tidak perlu diadakan pemindahan kemedia segar lainnya, jadi dari waktu mulai menanam sampai dikeluarkan dari botol.
  • Tanaman kelihatan subur dengan daun dan akar yang segar.

Dari prosedure di atas dapat disimpulkan bahwa prosedure ini bukanlah merupakan prosedur yang paling cepat dan jumlah tanaman yang didapat paling banyak, tetapi hal yang paling pasti bahwa kurang lebih 90% dari mata tunas tumbuh menjadi tanaman.

DENGAN MEMBERIKAN HORMON PADA MATA TUNAS TANGKAI BUNGA ANGGREK PHALAENOPSIS/DORITIS

Berbeda dengan metode pertama diatas dimana diperlukan suatu kondisi yang aseptic ( steril ), biaya mahal, pengetahuan yang cukup sehingga metode pertama ini sangat terbatas digunakan, sebaliknya metode kedua ini tidak diperlukan suatu kondisi aseptic ( steril ), lebih murah, tidak diperlukan pengetahuan yang tinggi.

Hormon/lanolin paste diberikan pada setiap mata tunas tangkai bunga, setelah 6 bulan biasanya mata tunas telah tumbuh menjadi tanaman dengan daun dan akar yang sehat, untuk dapat dipisahkan dari induk tanaman dan ditanam sendiri.

Bahan-bahan yang digunakan dan metodenya.

Tangkai bunga phalaenopsis/doritis yang sedang berbunga dipotong bunganya dengan memberikan sisa sebanyak 3 mata tunas bagian terbawah ( dekat dengan tanaman induk ), perlu diketahui biasanya mata tunas yang kelima dari bawah tumbuh menjadi tangkai bunga baru.

Sisik-sisik yang menutupi mata tunas dikelupas dan diberikan hormon/lanolin paste. Paste ini terdiri dari 50 mg/ml trans-Cinamic Acid ( tCA ) dan 5 mg/ml 6-Benzyl Amino Purine ( BAP ) dalam larutan lanolin, sembilan dari sepuluh mata tunas tumbuh menjadi rata-rata 4 tanaman baru tiap mata tunasnya.

R. J. Griesbach telah membuat bermacam-macam konsentrasi hormon dan didapatkan hasil-hasil seperti tabel di bawah ini :

Daftar Kepustakaan :

Robert M Scully, Jr, Stem propagation of phalaenopsis, AOS Bulletin.

R. J. Griesbach, The In Vitro Propagation of phalaenopsis Orchids, AOS Bulletin, Volume 53, Desember 1984.

6 komentar:

  1. Terimakasih karena telah meluangkan waktu menulis blog ini. Tulisan2 bapak sangat membantu saya yang kekurangan informasi mengenai hasil penelitian di bidang pertanian terutama Anggrek. Saya sangat tertarik pada budidaya Anggrek meski saat ini masih menekuninya sebagai hobby.Kalau boleh tahu apa nama dagang tCA dan BAP?.Terimakasih.

    BalasHapus
  2. trans cinnamic acid mempunyai rumus molekul C6H5CHCHCOOH yang sukar larut dalam air dan mempunyai titik beku 133ºC dan titik didih 300ºC terdiri dari minyak yang berasal dari pohon kayu putih atau dari balsam. Oh yach nama perdagangannya sudah tersebut di tulisan di atas yaitu lanolin bentuknya seperti pasta. Dan untuk BAP yach nama dagangnya bisa BA atau BAP sama saja product dari Sigma, Duchefa, Biobasic dll itu untuk yang tissue culture test ada juga yang gradenya comercial.

    BalasHapus
  3. saya mau bertanya apakah penanaman batang yang tadinya terdapat mata tunas (secara in vitro)nantinya dapat dihasilkan tunas yang baru? jika memang bisa posisi penanamannya di media padat bagaimana? secara horisontal atau vertikal?

    lalu yang kedua, apakah dari pseudobulb bisa dijadikan kalus melalui teknik in vitro? jika memang bisa, sebaiknya dipotong hingga bagian apa (yang nantinya akan ditanam di media padat)setelah proses sterilisasi?

    terim kasih..

    BalasHapus
  4. Apakah yang anda maksud analah tunas yang ada di nodus batang? Kalau iya potongan bagian batan yang ada mata tunasnya di ketiak daun yan terdapat di nodus batang peletakannya vertikal.
    Kalau anda menggunakan pseudobulb itu organ yan sudah tua bukan meristem lai sangat sulit untuk memacunya kembali menjadi meristematik, baiknya menggunakan daun muda untuk mendapatkan kalus. Dan pengerjaan lewat memacu pembentukan kalus seperti ini kalau selain tujuan mendapatkan metabolit sekunder maka prosesnya panjang karena dari kalus lalu dirangsang untuk membentuk kalus embriogenik dan setelah melewati fase globular, jantun dan torpedo baru membentuk tunas dan akar dan akhirnya membentuk plantlet. Semua proses dari kalus sampai terjadi plantlet biasa disebut dengan proses differensiasi tidak lansung.

    BalasHapus
  5. Pak kalau boleh tahu apakah panjang eksplan mempengaruhi cepat atau tidaknya eksplan membentuk tunas? Trimakasih

    BalasHapus
  6. Saya pernah melihat di youtube mengenai keiki paste mungkin sama dgn lanolin paste.. mohon info dimana saya bisa mendapat lanoline paste..trims

    BalasHapus