Berbagai Cara Sterilisasi Eksplan Tumbuhan Dalam Kultur Jaringan Tumbuhan
Eksplan Meristem
Apikal Tebu
- Ambil meristem
apical tebu 20 - 30 cm, helaian daun dipotong dekat sarung daun.
- Material dimasukkan
ke dalam spiritus/alkohol 96% lalu dibakar. Kemudian 1 - 2 helai seludang daun dibuang.
- Bagian ujung
material tebu di bakar lagi, diikuti penglepasan seludang terluar. Perlakuan ini
diulang sampai beberapa kali.
- Setelah batang
beserta seludangnya yang putih terlihat, bahan siap untuk dijadikan eksplan.
- Eksplan dipotong-potong
melintang setebal 2 - 4 mm, kemudian ditanam pada media kultur.
Sumber :
Hendaryono dan Wijayani, 1994.
Namun prosedur ini tidak mampu menekan tingkat kontaminasi.
Tunas muda batang tebu dengan diameter 0,8-1 cm dipotong-potong sepanjang 5-10 cm,lalu direndam dalam air sabun selama 15 menit dan dibilas dengan air mengalir sampai bersih.kemudian disterilisasi dengan cara sebagai berikut:
a. Dicelup dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai alkoholnya habis.
b. Direndam dalam larutan agrimisin 0,2% selama 1,5 jam, lalu direndam dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 1,5 jam, yang masing-masing telah ditambah 2 tetes Tween 80. Lalu dibilas akuades steril sebanyak 3-4 kali.
c. Sama dengan b, tetapi setelah itu dicelup ke dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai alkoholnya habis.
d. Direndam dalam larutan agrimisin 0,5% selama 1,5 jam, lalu dalam larutan Dithane M-45 0,5% selama 1,5 jam, yang masing-masing telah ditambah 2 tetes Tween 80, lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak 3-4 kali.
e. Direndam dalam larutan agrimisin 0,5% selama satu jam, lalu dalam larutan Dithane M-45 0,5% selama satu jam, yang masing-masing telah ditambahi 2 tetes Tween 80, lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak 3-4 kali. Setelah itu dicelup ke dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai alkohol habis.
Sterilisasi dilakukan dalam kotak transfer yang telah disterilisasi dengan sinar UV selama 2 jam. Eksplan yang ujungnya mengalami klorosis akibat pengaruh larutan pensteril dipotong dan dibuang karena diperkirakan jaringan eksplan tersebut telah mati. Eksplan yang masih segar dipotong-potong sepanjang 0,5-1 cm dengan pisau diseksi steril.
Penanaman Eksplan. Eksplan ditanam dalam medium dengan posisi tegak dan diletakkan dalam ruang kultur pada temperatur 25-27 oC, dengan intensitas penyinaran 800-1000 lux selama 16 jam per hari.
Namun prosedur ini tidak mampu menekan tingkat kontaminasi.
Tunas muda batang tebu dengan diameter 0,8-1 cm dipotong-potong sepanjang 5-10 cm,lalu direndam dalam air sabun selama 15 menit dan dibilas dengan air mengalir sampai bersih.kemudian disterilisasi dengan cara sebagai berikut:
a. Dicelup dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai alkoholnya habis.
b. Direndam dalam larutan agrimisin 0,2% selama 1,5 jam, lalu direndam dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 1,5 jam, yang masing-masing telah ditambah 2 tetes Tween 80. Lalu dibilas akuades steril sebanyak 3-4 kali.
c. Sama dengan b, tetapi setelah itu dicelup ke dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai alkoholnya habis.
d. Direndam dalam larutan agrimisin 0,5% selama 1,5 jam, lalu dalam larutan Dithane M-45 0,5% selama 1,5 jam, yang masing-masing telah ditambah 2 tetes Tween 80, lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak 3-4 kali.
e. Direndam dalam larutan agrimisin 0,5% selama satu jam, lalu dalam larutan Dithane M-45 0,5% selama satu jam, yang masing-masing telah ditambahi 2 tetes Tween 80, lalu dibilas dengan akuades steril sebanyak 3-4 kali. Setelah itu dicelup ke dalam alkohol 96% selama satu menit dan dibakar sampai alkohol habis.
Sterilisasi dilakukan dalam kotak transfer yang telah disterilisasi dengan sinar UV selama 2 jam. Eksplan yang ujungnya mengalami klorosis akibat pengaruh larutan pensteril dipotong dan dibuang karena diperkirakan jaringan eksplan tersebut telah mati. Eksplan yang masih segar dipotong-potong sepanjang 0,5-1 cm dengan pisau diseksi steril.
Penanaman Eksplan. Eksplan ditanam dalam medium dengan posisi tegak dan diletakkan dalam ruang kultur pada temperatur 25-27 oC, dengan intensitas penyinaran 800-1000 lux selama 16 jam per hari.
Eksplan Meristem Akar Wortel
Bahan yang digunakan
ialah umbi akamya, tetapi lebih baik lagi jika menggunakan jaringan kambium dan
sekitarnya.
Langkah kerja:
- Umbi wortel
dicuci dengan deterjen, kemudian disterilisasi fisik denganpembakaran.
- Sterilisasi
dengan 0,1% sublimat, (pencucian).
- Kulit luar dikupas
dalam laminar air flow (secara steril).
- Material dipotong
setebal 2 cm, dimasukkan ke dalam sublimat +/- 3 menit,kemudian dicuci dengan air steril 3
- 4 kali.
- Dipotong-potong
2 mm x 2 mm x 2 mm untuk ditanam pada media kultur.
Sumber :
Hendaryono dan Wijayani, 1994
Tunas Apikal Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.)
Proses sterilisasi yang dilakukan di luar laminar air flow adalah eksplan direndam dengan 5,25% NaOCl 20% selama 7 menit, dibilas air steril selama 5 menit, lalu 5,25 % NaOCl 10% selama 10 menit, kemudian eksplan direndam aquadest selama 5 menit, kemudian sterilisasi dilakukan didalam laminar air flow yaitu eksplan direndam dalam larutan Betadine 0,25% direndam selama 5 menit. Setelah itu eksplan dibilas dalam aquadest selama 5 menit.
Tunas Pohon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg)
Bahan tanam yang digunakan sebagai eksplan adalah batang karet muda pada tahap pertumbuhan dua payung daun yang berasal dari biji yang telah terseleksi dan dipelihara di rumah kaca. Sehari sebelum diambil, batang karet diolesi dengan dithane 0,5% yang berfungsi sebagai fungisida. Pengambilan eksplan dilakukan dengan memotong batang muda sekitar 10 – 15 cm dari pertautan okulasi, kemudian dibawa ke laboratorium untuk proses sterilisasi.
Batang karet yang akan digunakan sebagai eksplan dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian dicuci dengan larutan Desogerme 0,5% (v/v) yang merupakan larutan bakterisida dan fungisida dengan bahan aktif quaternary alkyl chloride dan garam polyiminobiguanidide. Selanjutnya eksplan direndam selama lebih kurang satu menit dalam larutan etanol 70% (v/v), lalu direndam dalam larutan H2O2 (hidrogen peroksida) 17,6% (v/v) selama 20 menit. Setelah itu eksplan dibilas menggunakan aquades steril hingga seluruh eksplan bersih dari larutan sterilan.
Tunas Acacia mangium
Proses sterilisasi yang dilakukan di luar laminar air flow adalah eksplan direndam dengan 5,25% NaOCl 20% selama 7 menit, dibilas air steril selama 5 menit, lalu 5,25 % NaOCl 10% selama 10 menit, kemudian eksplan direndam aquadest selama 5 menit, kemudian sterilisasi dilakukan didalam laminar air flow yaitu eksplan direndam dalam larutan Betadine 0,25% direndam selama 5 menit. Setelah itu eksplan dibilas dalam aquadest selama 5 menit.
Tunas Pohon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg)
Bahan tanam yang digunakan sebagai eksplan adalah batang karet muda pada tahap pertumbuhan dua payung daun yang berasal dari biji yang telah terseleksi dan dipelihara di rumah kaca. Sehari sebelum diambil, batang karet diolesi dengan dithane 0,5% yang berfungsi sebagai fungisida. Pengambilan eksplan dilakukan dengan memotong batang muda sekitar 10 – 15 cm dari pertautan okulasi, kemudian dibawa ke laboratorium untuk proses sterilisasi.
Batang karet yang akan digunakan sebagai eksplan dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian dicuci dengan larutan Desogerme 0,5% (v/v) yang merupakan larutan bakterisida dan fungisida dengan bahan aktif quaternary alkyl chloride dan garam polyiminobiguanidide. Selanjutnya eksplan direndam selama lebih kurang satu menit dalam larutan etanol 70% (v/v), lalu direndam dalam larutan H2O2 (hidrogen peroksida) 17,6% (v/v) selama 20 menit. Setelah itu eksplan dibilas menggunakan aquades steril hingga seluruh eksplan bersih dari larutan sterilan.
Tunas Acacia mangium
Dengan
perlakuan sterilisasi bahan NaOCl dengan konsentrasi 0,5 % dan HgCl2 dengan
konsentrasi 0,15 mg/l dengan lama perendaman eksplan selama 10 menit.
Metode
sterilisasi eksplan nodia durian berurutan :
detergen (10
menit),
clorox 20%
(5 menit),
clorox 10%
(5 menit),
alkohol 70%
(2 menit),
setiap berganti
larutan dibilas dengan aquades steril.
Untuk metode
sterilisasi eksplan daun durian berurutan :
detergen (10
menit),
clorox10% (3 menit),
clorox 5% (3
menit)
dan alkohol 70%
(2 menit)
dan dibilas
dengan akuades steril seperti pada nodia.
Setelah
tahap sterilisasi, eksplan nodia dan daun ditanam pada media MS + ZPT yang sudah disiapkan.
Eksptan Mata
Tunas Anggrek
Mata tunas dari
:
a. tangkai Bunga
Phalaenopsis,
b. keiki atau
tunas yang muncul dari batang anggrek yang sudah tua,
c. batang anggrek
Cattleya.
Tangkai bunga Phalaenopsis
Tangkai bunga Phalaenopsis
Langkah kerja:
Tangkai bunga
anggrek.tangkai bunga dipotong 3 cm dari mata tunas ke atas dan ke bawah.
Disterilkan dalam
chlorox 10% +1 tetes tween 20 selama 10 menit.
Seludang yang
menutupi mata tunas dibuang.
Disterilkan dalam
Chlorox 5% + I tetes tween 20 selama 5 menit.
Dicuci dengan
air steril 3 - 5 kali.
Tangkai bagian
atas dan bawah dipotong sedikit, kemudian ditanam dalam media kultur.
Sumber :
Hendaryono dan Wijayani, 1994.
Keiki Dendrobium
Tunas baru atau keiki yang panjangnya 10 cm atau kurang dapat daijadikan sebagai bahan tanam atau biasa disebut dengan istilah eksplan. Tunas atau keiki dipotong dengan menggunakan pisau tajam. Setelah keiki dipotonmg kemudian dicuci dengan menggunakan deterjen sambil digosok-gosok untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel di permukaan tunas. Penggunaan deterjen dan perlakuan penggosokan ini berfungsi agar permukaan tunas atau keiki lebih peka terhadap perlakuan bahan-bahan sterilan .
Setelah itu biarkan tunas berada di bawah siraman air selama 10 menit agar debu-debu dan kotoran yang menempel di permukaan tunas larut dan selain itu juga siraman air ini bisa memecahkan koloni bakteri ataupun jamur yang ada di permukaan tunas atau keiki.
Keiki Dendrobium
Tunas baru atau keiki yang panjangnya 10 cm atau kurang dapat daijadikan sebagai bahan tanam atau biasa disebut dengan istilah eksplan. Tunas atau keiki dipotong dengan menggunakan pisau tajam. Setelah keiki dipotonmg kemudian dicuci dengan menggunakan deterjen sambil digosok-gosok untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel di permukaan tunas. Penggunaan deterjen dan perlakuan penggosokan ini berfungsi agar permukaan tunas atau keiki lebih peka terhadap perlakuan bahan-bahan sterilan .
Setelah itu biarkan tunas berada di bawah siraman air selama 10 menit agar debu-debu dan kotoran yang menempel di permukaan tunas larut dan selain itu juga siraman air ini bisa memecahkan koloni bakteri ataupun jamur yang ada di permukaan tunas atau keiki.
Daun-daun yang melekat pada tunas
semuanya dipotong dengan menggunakan pisau atau gunting dan setelah dilakukan
pemotongan pekerjaan selanjutnya dilakukan di dalam transfer box yang bisa
berupa enkast ataupun laminar air flow.
Setelah berada di transfer bos
tunas / keiki yang telah dihilangkan daunnya tersebut kemudian dicelupkan ke
dalam larutan alkohol 70 % selama beberapa menit dan selanjutnya dimasukkan ke
dalam gelas piala steril yang berisi larutan clorox 20 % (satu bagian clorox
dilarutkan ke dalam 4 bagian aquadest steril) dan seluruh bagian eksplan harus
terendam di dalam larutan sterilisasi selama 5 – 7 menit. Setelah itu dibilas
menggunakan larutan aquadest steril.
Apabila sebelum 5 – 7 menit
jaringan tunas / keiki telah memucat atau menjadi putih itu berarti jaringannya
telah mengalami bleach out dan perendaman harus segera dihentikan.
Setelah dibilas menggunakan
aquadest steril langkah selanjutnya eksplan tunas / keiki dimasukkan ke dalam
gelas piala yang berisi clorox 10 % dan direndam selama 5 menit.
Setelah direndam dalam larutan
clorox 10 % lalu eksplan dikeluarkan dan dilanjutkan dengan pembilasan dengan
aquadest steril sambil digojog sebanyak 3 kali masing-masing selama 5 menit.
Setiap pengambilan eksplan
tunas/keiki di salam larutan pencuci dengan menggunakan pinset steril dan
setiap kali menggunakan pinset, pinsetnya dicelupkan di dalam larutan alkohol
dan dibakar dengan menggunakan lampu sepritus atau lampu bunsen.
Setelah dibilas sebanyak 3 kali
eksplan tunas / keiki selanjutnya diletakkan ke dalam cawan petri berdiameter 12
cm yang ada alas kertas saring steril. Eksplan selanjutnya diiris-iris diantara
2 buku dengan menggunakan skalpel steril. Mata tunas aksiler terdapat pada buku
dengan posisi berselang seling. Kadang-kadang mata tunas ini sangat kecil dan
berwarna pucat sehingga sukar dilihat. Setiap tunas / keiki yang panjangnya 10
cm dapat daibagi menjadi 4 – 5 bagian. Bagian pucuknya disebut dengan istilah
pucuk apikal.
Setiap bagian potongan ini
kemudian diambil dengan menggunakan pinset steril dan dimasukkan secara
hati-hati ke dalam media. Ingat jangan menyentuh eksplan, mulut botol, dan
bagian dalam cawan petri dengan menggunakan tangan. Ambil semua keperluan
dengan menggunakan pinset steril.
Setelah ditutup bagian luar botol
di dekat mulut botol disemprot dengan menggunakan alkohol 70 %.
Jangan lupa menempelkan label
yang berisi nama jenis anggrek yang kita tanam, jenis media dan banyaknya
hormon yang kita tambahkan ke media serta tanggal penanaman.
Kultur yang berhasil menunjukkan
tanda-tanda keberhasilan setelah 8 – 10 minggu. Eksplan nampak hijau dan mata
tunas nampak membesar. Arah pertumbuhan eksplan dapat langsung membentuk
tunas-tunas kecil atau membentuk bulatan-bulatan yang disebut plb (protocorm
like bodie). Tunas plb ini kemudian memperbanyak diri dan memenuhi permukaan
media.
Setiap 3 bulan sekali dilakukan
subkultur dengan cara memindahkan tunas-tunas abaru yang terbentuk ke dalam
botol yang berisi media yang baru yang lebih segar. Tujuan dari subkultur ini
selain agar tunas baru yang terbentuk mendapatkan asupan media yang baru yang
lebih segar juga untuk proses penjarangan agar pertumbuhan tunas barunya menjadi
lebih optimal.
Ada juga dengan menggunakan cara lainnya untuk keiki Dendrobium ini.
Mata tunas keiki mula-mula disterilisasi secara kimiawi dengan menggunakan larutan Clorox 10 % dan satu tetes Tween 20 (tepol) selama 10 menit. Kemudian disterilkan lagi dengan menggunakan larutan Clorox 5 % dan ditambah satu tetes Tween 20 selama 5 menit. Setelah disterilisasi kemudian dibilas menggunakan aquadest steril sebanyak 3 kali masing- masing selama 2 – 3 menit. Semua seludangnya kemudian dibuang lalu disayat pada setiap ruas keiki dengan satu mata tunas.
Ada juga dengan menggunakan cara lainnya untuk keiki Dendrobium ini.
Mata tunas keiki mula-mula disterilisasi secara kimiawi dengan menggunakan larutan Clorox 10 % dan satu tetes Tween 20 (tepol) selama 10 menit. Kemudian disterilkan lagi dengan menggunakan larutan Clorox 5 % dan ditambah satu tetes Tween 20 selama 5 menit. Setelah disterilisasi kemudian dibilas menggunakan aquadest steril sebanyak 3 kali masing- masing selama 2 – 3 menit. Semua seludangnya kemudian dibuang lalu disayat pada setiap ruas keiki dengan satu mata tunas.
Eksplan dengan satu mata tunas
kemudian ditanam pada media padat. Dalam waktu 7 – 10 hari akan tumbuh plantlet
pada mata tunas yang terdapat pada eksplan tersebut.
Eksaplan dengan mata tunas
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml yang berisi 25 ml larutan media cair VW . Selanjutnya erlenmeyer ditutup
dengan aluminium foil dan selanjutnya digojog dengan menggunakan shaker pada
kecepatan 120 rpm.
Perkembangan tunas dari keiki ini
akan menghasilkan bibit yang sifatnya sama persis dengan induknya. Ruas keiki
yang berupa jaringan epidermis dapat juga menjadi plb. Sehingga dari satu mata
tunas yang terdapat pada keiki dalam waktu satu bulan dapat tumbuh menjadi
sebanyak 50 buah plb, dan dalam kurun waktu sub kultur selama satu tahun dapat
menghasilkan 10 juta buah plb dari setiap mata tunas. Agar plb dapat berkembang menjadi plantlet,
maka harus dipindahkan ke dalam media padat.
Untuk keiki yang bagian ujung
(yang masih sangat muda, berwarna hijau muda) dapat juga dikulturkan pada media
padat. Namun karena tidak memiliki mata tunas, maka jaringan akan tumbuh
membentuk kalus. Selanjutnya kalus akan tumbuh menjadi plantlet. Apabila kalus
dipindahkan ke dalam media cair maka kalus akan tumbuh menjadi plb. Dan plb ini
akan tumbuh menjadi plantlet apabila dipindahkan ke dalam media padat.
Eksplan Daun
Tembakau Seedling
Seedling berasal
dari biji tembakau yang telah diseleksi.
Biji yangtenggelam
dalam air dipilih dan ditanam.
Brji yang telah
tumbuh diambildaunnya untuk bahan eksplan.
Langkah kerja:
- Diarnbil daun
tembakau yang rnasih muda, dicuci dengan deterjen hinggabersih.
- Disterilkan
dengan l0% Chlorox + I tetes tween 20 selama 5 menit.
Sterilisasi dengan
sublimat.
- Dicuci dengan
air steril 3 - 5 kali. Sterilisasi dilakukan dalam kondisi aseptis.
- Daun dipotong
dengan ukuran 3 mm x 3 mm kemudian ditanam pada media kultur.
Untuk eksplan
yang berasal dari daun yang diambil langsung dari lapang (alam), sterilisasi sebaiknya
dilakukan dua kali.
- Dengan Chlorox
10% + 1 tetes tween 20 selama l0 menit.
- Dengan Chlorox
10% + 1 tetes tween 20 selama 5 menit.
- Dicuci dengan
air steril 3 - 5 kali.
Sumber :
Hendaryono dan Wijayani, 1994
Daun Pule Pandak
[Rauvolfia serpentina (L.) Bentham ex Kurz.]
Etanol 60 %
(0,5 menit)
Aquadest (3
menit)
Clorox 30 %
(5 menit)
Aquadest 3
kali masing-masing selama 3 menit.
Ibu tulang daun,
paling banyak mengandung berkas pengangkut baik untuk eksplan.
Bagran urat daun
hanya berupa sel mesofil yang bertotipoteasi lebih kecil, tidak baik untuk eksplan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar