Laman

Rabu, 03 Maret 2010

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS ANGGREK


Oleh : Dr. M. Winarno
Dari  : Direktorat Bina Produksi Hortikultura 
BUDIDAYA ANGGREK.
1. Bibit.
a)      Anggrek monopodial ( Vanda sp., Arachnis, Arenthera ). Untuk jenis anggrek monopodial bibit diperoleh dengan memotong stek batang bagian atas dengan ukuran ± 25 cm.
b)      Anggrek sympodial ( Cattleya, Dendrobium ). Bibit dari jenis anggrek sympodial didapat dari bagian anakan, pemisahan bulb dan memotong keiki.
Selain cara konvensional tersebut di atas perbanyakan bibit anggrek monopodial dan sympodial dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan. Secara kultur jaringan bibit dapat diperoleh dalam jumlah yang banyak dan seragam. Tapi cara ini membutuhkan pembiayaan yang tinggi.
Bibit hasil silangan akan menghasilkan jenis yang beragam. 
2. Media Tanam.
Pakis.
Media ini baik dalam penyerapan air. Sebagai media tanam pakis dapat digunakan dalam 2 cara yaitu :
Dipotong-potong ± sepanjang 2 cm untuk mengisi pot.
Dibuat lempengan tempat melekat anggrek dengan ukuran lebar 3 cm dan panjang 20 – 30 cm. 
Arang.
Mempunyai daya serap air rendah/lambat dan mempunyai daya netralisasi terhadap zat-zat racun yang dapat menghalangi pertumbuhan tanaman, miskin zat hara, dan semakin sukar didapat.
Arang dipotong-potong ± 3 cm untuk mengisi pot. 
Sabut Kelapa.
Bagian sabut kelapa yang dipakai untuk media tanam pengisi pot adalah bagian dalam yang berupa serat-serat. Bagian sabut beserta kulitnya dapat dipakai langsung tanpa pot. Sabut kelapa ini sebelum digunakan terlebih dahulu harus dikeringkan, mudah didapat, murah, mudah mengikat air, kaya zat hara, namun mudah menjadi media sumber penyakit. 
Kayu-kayuan.
a)      Potongan kulit kayu berukuran 4 – 5 cm untuk mengisi pot.
b)      Potongan kayu untuk pelekatan anggrek.
c)      Serutan kayu atau serbuk kayu sebagai media tanam anggrek tanah. 
Media dari kayu-kayuan ini mempunyai  daya serap air yang tinggi. 
Lumut.
Lumut yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dan dikeringkan. Media lumut mempunyai daya serap yang tinggi terhadap air. 
Akar Kadaka ( Alsophylum glauca ).
Bagian dari akar dibersihkan dari tanah dan dikeringkan. 
Potongan Batu Bata.
Digunakan untuk mengisi bagian dasar dari pot sebanyak 1/3 bagian dan bagian atas dapat menggunakan pakis, lumut, atau akar kadaka. 
3. Pemupukan.
Dalam pemupukan anggrek dapat digunakan pupuk organik, pupuk anorganik, dan pupuk daun. 
Pupuk organik.
Digunakan pupuk kandang yang telah lapuk. Pupuk ini dapat digunakan pada anggrek tanah dan anggrek Dendrobium. Sebelum dipakai terlebih dahulu disterilkan. 
Pupuk anorganik.
Pupuk yang mengandung unsur NPK untuk merangsang pertumbuhan generatif dan vegetatif. Untuk merangsang anakan digunakan pupuk tunggal urea. Untuk merangsang pembungaan dengan pupuk yang mengandung unsur P tinggi. 
Pupuk daun.
Merupakan pupuk yang terlengkap. Dapat digunakan sesuai kebutuhan tanaman berdasarkan petunjuk pada kemasan. Jenis pupuk daun yang biasa digunakan adalah Hyponex, Dakastar, Gandasil, Atonik, Vitabloom, Bayfolan, Pokon, Wuxal ( 2 gr/l atau 2 ml / l ). 
4. Pengendalian Hama dan Penyakit.
Hama :
Keong/siput, kutu daun putih, ulat, kumbang daun, belalang, kepik. Pencegahan/pemberantasan dilakukan dengan cara penyemprotan dengan Diazinon ( 2 ml/l ), Basudin ( 2 ml/l ), Metaex ( 1 g/l ). 
Penyakit :
Penyakit anggrek yang banyak dijumpai adalah yang disebabkan oleh cendawan, bakteri, virus. Bercak hitam disebabkan oleh Phytoptora cactorum dan Phytoptora ultimatum ditularkan melalui alat pemotong. Busuk akar disebabkan Rhizoctonia solani dan Fusarium oxysporium. Pencegahan dan pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti Benlate ( 2 ml/l , Dithane M – 45 ( 2 g/l ). 
5. Pasca Panen.
Sebagai upaya agar bunga tetap segar dan indah setelah dipetik. 
Waktu pemetikan.
Bunga akan cepat layu bila dipetik pada saat sinar matahari penih sebab tingkat penguapan sangat tinggi karena itu dianjurkan agar pemetikan dilakukan pada saat pagi hari, sebelum matahari terbit atau sore hari waktu udara sudah sejuk. 
Stadia pemetikan.
Bunga anggrek sebaiknya dipetik pada saat atau tingkat ketuaan yang tepat atau berdasarkan penampilan bunga, misalnya : Dendrobium, Aranthera, Arachnis dipetik saat bunga mekar 75 – 80 % ( 4 – 5 kuncup yang belum mekar ). 
Cara pemetikan.
Memetik bunga anggrek harus menggunakan gunting/pisau yang tajam, setelah pemetikan segera simpan di tempat yang sejuk. Setelah digunakan gunting/pisau agar dicuci dengan sabun ( detergent ) atau desinfektan seperti karbol, lysol untuk mematikan mikrobia penyebab penyakit yang mungkin ada. 
Perlakuan Selanjutnya.
  • Lakukan pembersihan bunga, bila perlu dicuci.
  • Lakukan sortasi, bunga yang busuk / rusak dibuang.
  • Kelompokkan menurut ukuran bunga ( Panjang, sedang, pendek ).
  • Bagian tangkai bunga yang mengering segera dipotong diagonal dan tangkai bunga direndam dalam air sejuk atau formula pengawet ( chrystal a gr/l ).
  • Bila memungkinkan dapat disimpan di dalam kamar pendingin 12 – 15 ºC atau tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
  • Formula pengawet bunga segar pada umumnya berisi makanan ( gula / sukrosa ), asam ( penurun air ), dan antibiotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar