Laman

Rabu, 15 Desember 2010

PERAWATAN ANGGREK

PERAWATAN ANGGREK

Oleh :
Agung Surono, S.Si

Disampaikan Pada :
Materi Kursus Budidaya Anggrek
Yang dilaksanakan oleh :
Lembaga Penelitian Universitas dan Fakultas Biologi Universitas Atma Jaya
tanggal : 19 – 20 Juli 1996.


PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis anggrek alam begitu melimpah. Tidak heran jika banyak orang mencari jenis-jenis anggrek ke Indonesia. Demikaian pula masyarakat kita telah mulai mempopulerkan budidaya anggrek sampai ke desa-desa. Salah satu jenis anggrek yang paling banyak dibudidayakan saat ini adalah anggrek jenis epifit. Bunga anggrek mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bunga-bunga jenis lainnya. Keinadahan dan keunikan bentuk serta warna yang khas adalah kelebihan yang dimiliki anggrek. Untuk bisa memperoleh bunga dari tanaman anggrek yang seperti kita harapkan kuncinya terletak pada perawatan yang sungguh-sungguh. Perawatan tanaman anggrek meliputi penanaman, penempatan, pengaturan intensitas cahaya, penyiraman, pemupukan dan pemberantasan hama/ penyakit.

A. PENEMPATAN TANAMAN
Perawatan tangaman anggrek yang penting adalah menempatakan pot-pot yang sudah berisi tanaman anggrek, pada tempat yang cukup cerah, akan tetapi jangan sampai terkena sinar matahari langsung. Adapun intensitas sinar matahari yang baik untuk anggrek adalah pada pagi hari antara jam 06.00 - 10.00 atau pada sore hari jam 16.00 – 18.00. Selain itu pula tempat yang digunakan diusahakan bersuasana sejuk, kelembaban cukup dan tidak becek. Temapat yang becek dan gelap akan mengundang hama bagi anggrek, seperti siput, serangga pemakan akar, dan jamur.

B. PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA
Kebutuhan akan intensitas cahaya untuk tiap-tiap jenis anggrek berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Untuk mengatur besarnya intensitas cahaya dapat menggunakan atap berupa kasa, jaring net, paranet, atap plastik, kaca warna putih. Untuk jaring net, paranet atau kasa intensitas dapat diatur dengan mengatur ketebalan atau kerapatan bahan tersebut. Khusus untuk tanaman Phalaenopsis, kebutuhan cahaya sangat dipengaruhi oleh umur tanaman dan ukuran lebar daunnya. Untuk tanaman Phalaenopsis dengan daun yang sempit, intensitas cahaya antara 20 – 30 %, makin lebar adaun dan tanamannya (habitus) maka intensitas cahaya yang dibutuhakan semakin besar (30 – 40 %). Bahkan pada Phalaenopsis yang sudah beradaptasi bisa bertahan terhadap intensitas cahaya sampai 70 % dalam green house, akan tetapi perlu diimbangi dengan penyiraman yang cukup dan pemberian pupuk denagan frekwensi yang lebih tinggi. Seminggu adapat dilakukan 2 x dengan dosis diturunkan sampai dengan dosis normal. Bahakan masih untuk Phalaenopsis peletakan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari langsung sampai jam 10 pagi, maka setealah satu bulan mengalami perlakuan ini, biasanya akan keluar kuncup bunga. Dan dari mulai keluarnya kuncup bunga sampai mekar memakan waktu dua bulan.

Besarnya intensitas cahaya berpengaruh langsung pada besarnya suhu. Tanaman anggrek yang tumbuh dia daerah tropis membutuhkan suhu yang tinggi, kecuali Papiophedillum yang hidup di daerah pegunungan membutuhkan suhu yang lebih rendah.

Adapun temperatur minimum yang dibutuhkan oleh anggrek yang tumbuh dan kuncup adaalah sebagai berikut :

Dan yang perlu diperhatikan adalah pada suhu di atas 40ºC tanaman anggrek tidak dapat tumbuh dengan baik dan sebaliknya pada suhu di bawah 10ºC tanaman anggrek juga tidak dapat tumbuh maksimal.
Di samping itu tanaman anggrek membutuhkan kelembaban udara antara 65 – 70 % apada cahaya matahari terang. Untuk menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh tanaman maka perlakuan penyiraman yang dilakukan secara kontinyu tempat sekitar tanaman anggrek, atau dengan membuat kolam-kolam sekitar tanaman atau dengan menanam tanaman hias dalam pot dibagian lantai sangat dibutuhkan. Hal ini juga untuk menurunkan suhu sekitar tanaman anggrek.
C. PENYIRAMAN
Frekwensi penyiraman tanaman sangat tergantung pada kondisi cuaca bila cuaca cukup panas dan udara terasa kering, penyiraman dilakukan 2 x sehari pagia adan sore. Dapat dilakukan penyiraman siang hari dengan syarat penyiraman dilakukan merata pada seluruh bagian tanaman dan sekiatar taanaman anggrek. Hal ini untuk menghindari terjadinya flek-flek pada daun akibat terbakar sainar matahari. Bila pada musim penghujan atau kelembaban lingkungan cukup basah, maka tanaman cukup disiram sekali seminggu atau sama sekali tidak perlu disiram jika terkena hujan terus menerus.
Selain itu frekwensi penyiraman tergantung pula pada kondisi tanaman. Kalau tanaman baru dipindahkan maka daya simpan akar terhadap air belum maksimal sehingga perlu disiram lebih sering. Bagi tanaman yang suadah tua, frekwensi penyiraman dapat dikurangi.
Jenis media juga mempengaruhi penyiraman, semakian besar ukuran bongkahan media, penyiraman semakin banyak. Media yang sulit menyerap air, frekwensi penyiraman juga harus lebih sering. Pada tanaman anggrek jangan sampai kelebihan air atau genangan air pada dasar pot karena tanaman akan mudah membusuk. Pada dasarnya anggrek lebih suka kering daripada terlalu basah. Air yang digunakan sebaiknya air sumur dengan pH 5,6 – 6,6. Air hujan dapat pula digunakan dan merupakan air yang paling baik.
D. PEMUPUKAN
Tanaman anggrek membutuhkan unsur pokok antara lain N, P, dan K, yang kebutuhan akan unsur ini juga berbeda-beda tergantung pada ukuran tanaman. Dalam pemupukan tanaman anggrek dapat digunakan pupuk organik, pupuk anorganik, dan pupuk daun.
D. 1. Pupuk Anorganik
Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk N, P, K. Adapun pupuk NPK yang digunakan untuk masing-masing fase pertumbuhan adalah sebagai berikut :

Seedling atau tanaman di bawah usia 8 – 9 bulan digunakan NPK dengan perbandinagan 30 : 10 : 10 ( 0,6 gram/liter ).

Tanaman menjelang dewasa dan dewasa ( 9 bulan ke atas) diberi pupuk NPK seimbang dengan perbandingan 20 : 20 : 20 ( 2 gram/liter ).

Sedangkan tanaman anggrek pada masa pembungaan digunakan NPK dengan perbandingan 10 : 30 : 20 ( 4 gram/liter ).
Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali dengan dosis seperti yang tertera pada bungkus pupuk atau bisa juga digunakan separo dosis dari keterangan pada bungkus pupuk dengan frekwensi pemupukan satu minggu sekali.
D. 2. Pupuk Organik
Pemupukan dengan pupuk oraganik ini biasanya hasilnya lebih baik daraipada menggunakan pupuk anorganik, karena pupuk organik mampu merangsang pertumbuhan mikorhiza yaitu sejenis cendawan yang bersimbiosis dengan akar anggrek dan berfungsi dalam penyerapan unsur hara. Pupuk oraganik yang sudah beredar di pasaran antara lain Super Top Soil, Oragasol, dan Forest ( satu sendok teh pupuk/4 liter air ). Selain itu dapat pula digunakan pupuk organik asli ( buakan instan ) seperti air cucian beras ( leri ), larutan encer pupuk kandang, air kencing hewan/manusia yang sudah diencerkan. Frekwensi pemupukan dilakukan 2 minggu sekali.
D. 3. Pupuk Daun
Biasa disebut dengan pupuk majemuk dan pupuk ini merupakan pupuk pelengakap. Penggunaannya dialakuakan dengan disemprotakan langsung pada daun atau tanaman sehingga lebih efektif. Jenis pupuk yang sudah ada di pasaran antara lain Gandasil ( Gandasil D dengan kemasan warna hijau untuk memacu pertumbuhan daun serta Ganadasil B dengan kemasan warna merah untuk memacu pertumbuahan bunga ), Atonik ( untuk merangsang pertumbuhan akar ), Vitabloom, Hyponex, Byafalon, Pokon, Wuxal semuanya dengan konsentrasi ( 2 ml/liter atau 2 gram/liter ) dan pemupukan 2 minggu sekali. Pada umumnya setiap jenis atau merek pupuk mencantuamkan petunjuk penggunaan pada tabel.
Bila media tanam dalam keadaan kering, sebaiknya disiram air dahulu dan baru dilakukan pemupukan. Pemupukan sebaiaknya tidak dilakukan jika sedang akan turun hujan.
E. PEMBERANTASAN HAMA DAN PENYAKIT
Yang dimaksud dengan hama tanaman anggrek adalah : serangga, siput, tungau merah. Adapun contoh serangga yang sering menyerang tanaman anggrek adalah : kumbang gajah ( Orchydophylus atterimus ), kutu lilin ( Pseudococcus sp. ), kutu perisai ( Parlatoria proteus ), Apis sp., Kepik ( Mertila maalayensis ), ulat dan lain-lain. Penanggulangan dapat dilakukan secara fisik dengan membunuh hewan secara langsung atau dengan insektisida yang bersifat sistemik.
Semua jenis siput bersifat merusak tanaman, oleh karena siput memakan seluruh bagian tanaman anggrek. Tempat-tempat tersembunyi basah atau berumput ataupun dekat sampah adalah tempat berkembang biak siput. Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi lingkungan atau dengan memberikan umpan methaldehid, yaitu suatu pellet yang mengandung bahan kimia beracun. Penggunaan umpan dilakukan pada malam hari, karena siput bersifat nocturnal.
Yang dimaksud dengan penyakit pada tanaman anggrek adalah : bakteri, jamur, dan virus. Munculnya penyakit pada tanaman dapat ditularkan melalui alat yang digunakan dalam perawatan anggrek atau media tanam yang sudah terlalu tua (sering tumbuh jamur ). Munculnya bakteri dapat disebabkan karena kurangnya sinar matahari dan kondisi sekitar tanaman anggrek sangat lembab, aliran udara kurang, sehingga bakteri mudah tumbuh terutama pada bagian pucuk-pucuk tanaman. Penanggulangan tanaman yang sudah terinfeksi baik oleh bakteri, jamur atau virus, dilakukan dengan mengisolasi tanaman, dan mengobati tanaman secara kimiawi atau memusnahkan tanaman anggrek tersebut.
Adapun penggunaan pestisida dan dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

Untuk pencegahan hama, pada musim kemarau cukup disemprotkan insektisida 1 bulan 1 x pada pagi hari dan sorenya tidak disiram. Musim hujan dan musim serangga baiknya disemprot sepuluh hari sekali atau 2 minggu sekali.

Pencegahan penyakit, pada musim kemarau disemprot fungisida satu bulan sekali pada pagi hari. Pada musim penghujan sepuluh hari sekali. Untuk jenis-jenis Dendrobium silangan, bila terguyur hujan 4 hari 4 malam berturut-turut, maka pada hari kelaima pagi harinaya langsung disemprot fungisida. Hal ini dimaksudkan untuk memutuskan daur hidup bakteri ataupun jamur agar tiadak berkembang lebih lanjut. Bunga yang mekar jangan dikenai fungisida karena dapat menimbulkan bercak putih pada bunga.

3 komentar:

  1. puyaku anggreknya banyak yang busuk dan daunnnya panjag tidakbulat seperti di foto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dahlia Karto anggreknya banyak yang busuk oleh karena air hujan langsung, apalagi anggrek bulan kalau kena air hujan langsung dan medianya yang mudah menyerap air maka akan menyebabkan tanaman anggreknya banyak yang busuk. Bisa busuk akar maupun busuk daun.
      Pencegahan perlu dipindah penempatannya di tempat yang tidak terkena air hujan langsung dan sering dilakukan penyemprotan dengan bakterisida.
      Untuk anggrek daunnya tidak membulat mungkin jenisnya berbeda dengan tanaman anggrek yang saya posting di atas.

      Hapus
    2. Sebagai tambahan untuk anggrek Phalaenopsis memang ada 2 macam yaitu kelompok tanaman Phalaenopsis yang berdaun sempit semisal Phalaenopsis laycokii untuk yang spesies dan Phalaenopsis "big foot" untuk yang hibrida dari Taiwan.
      Lalu ada juga anaman Phalaenopsis yang daunnya membulat seperti yang ada di foto di atas.
      Demikian keterangan dari saya.

      Hapus