Laman

Jumat, 09 Juli 2010

MACAM-MACAM PENUTUP BOTOL KULTUR

Penulis : Agung Surono, S.Si

Penutup botol kultur jaringan yang sering digunakan di antarnya adalah gumpalan kapas, aluminium foil dan tutup dari logam atau polipropilen.
Untuk penggunaan gumpalan kapas yang dibuat dengan baik untuk penutup botol kultur jaringan merupakan pelindung terhadap kontaminasi mikrobia udara yang paling baik akan tetapi kelemahannya dibutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya, selain itu menyebabkan terjadinya penguapan uap air uyang cepat dan apabila dipakai berulang kali akan cepat rusak. Dan pada saat ini sudah jarang yang menggunakan gumpalan kapas ini sebagai penutup botol kultur jaringan.

Petupup botol kultur dari plastik yang dibagian tengahnya gumpalan kapas

Pada botol kultur bisa juga mengunaan penutup dari plastik yang ditengahnya berlubang dan bagian yang berlubang ini dipasangi gumpalan kapas. Tutup botol kultur model ini banyak dipakai untuk botol kultur yang berisi media yang digunakan untuk budidaya perkecambahan biji anggrek. Tutup botol ini bisa dipakai berulang kali dengan penggantian gumpalan kapas. Dn untuk lebih merapatkan penutupan di bagian luarnya diberi plastik.

Aluminium foil sebagai penutup botol kultur jaringan

Pada umumnya dalam budidaya jaringan yang biasa digunakan sebagai penutup botol kultur adalah aluminium foil. Aluminium foil dipotong persegi dan ukuran potongan aluminium foil dibuat sedemikian rupa sehingga aluminium foil tersebut menutupi bagian terbuka dari botol kultur sampai 2 inchi ke bawah pada tepi botol kultur atau wadah lainnya. Karena aluminium foil ini dapat menutup dengan rapat maka penguapan dapat sangat berkurang. Dan untuk lebih merapatkan penutupan dapat dipakai karet gelang. Aluminium foil tahan panas sehingga pada saat pembuatan media setelah media dimasukkan ke dalam botol dan kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclaf maka dengan aluminium foil ini tidak masalah karena aluminium foil sifatnya tahan panas. Akan tetapi pasa saat penanaman eksplan kadang saat membuka penutup botol yang berupa aluminium foil ini kalau tidak hati-hati kadang aluminium foil yang kualitasnya jelek karena tipis akan mudah sekali robek akibatnya harus mengganti dengan potongan aluminium foil yang baru. Untuk itu pada umumnya pada saat penanaman eksplan atau pada saat subkultur perlu disediakan potongan aluminium foil yang juga sudah disterilkan.Dan pada saat menutup botol kultur dengan menggunakan aluminium foil kalau tidak hati-hati aluminium foil ini bisa melaukai tangan. Dan selain itu aluminium foil ini harganya lumayan mahal dan umumnya hanya bisa digunakan untuk sekali pakai.

Botol kultur dari bekas botol obat dengan tutup botol asli dari logam

Selain itu ada pula yang menggunakan botol bekas obat untuk botol kultur sehingga untuk tutupnya digunakan tutup botolnya yang terbuat dari logam dan untuk menambah kerapatan penutupan botol kulturnya ditambah lagi lembaran plastik atau plastik wrap untuk menutupi lagi bagian luarnya. Tutup dari logam ini bisa dipakai berulang kali.

Penggunaan tutup plstik pada botol kultur dari bekas jam

Kemudian untuk botol kultur jaringan yang menggunakan botol bekas jam bisa kita gunakan penutup dari cetakan plastik, penutup ini tahan panas, bisa digunakan berulang kali hanya lama kelamaan penutup ini bisa juga menjadi rusak. Dan kelemahan penutup botol ini harga persatuannya lebih mahal daripada harga sepotong aluminium foil dan untuk mendapatkannya harus membeli dalam jumlah banyak.

Penutup botol kultur dari lembaran plastik dan dibantu dengan karet gelang untuk membantu merapatkan penutupan

Kemudian untuk lebih menghemat ada yang memakai lembaran plastik tahan panas untuk penutup botol kultur. Untuk penggunaan lembaran plastik ini kelemahannya harus menggunakan karet gelang untuk membantu merapatkan penutupannya. Dan saat ini banyak pengkultur yang menggunakan lembaran plastik dan karet gelang ini karena terbilang murah. Pada pemakaian lembaran plastik sebagai penutup botol kultur ini bisa digunakan mulai dari pembuatan media sampai penanaman eksplan.

Plastik wrap yang digunakan untuk menutup botol kultur

Dan yang sedang kami lakukan uji coba saat ini adalah menggunalan plastik wrap untuk menutup botol kultur jaringan. Pada mulanya penulis ragu untuk menggunakan lastik wrap untuk penutup botol kultur yang telah diisi eksplan atau bahan kultur lainnya. Penulis ragu menggunakan plastik wrap ini karena memikirkan bagaimana cara untuk mensterilkan sebelum digunakan untuk menutup botol kultur. Akan tetapi melihat keberhasilan teman kami dalam menggunakan plastik wrap ini di Laboratorium kultur jaringan tumbuhan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, maka penulis melihat dan langsung praktek cara menutup botol kultur dengan plastik wrap. Dan setelah itu mencobanya di laboratorium yang ada di kantor. Setelah kita coba dan hasilnya sampai satu bulan ini baik media maupun eksplan tidak mengalami kontaminasi maka penulis yakin plastik wrap bisa digunakan sebagai alternatif untuk penutup botol kultur jaringan. Hanya saja pada saat membuat media kita masih menggunakan aluminium foil untuk menutup botol kultur dan plastik wrap hanya digunakan setelah botol kultur yang berisi media ditanami eksplan. Akan tetapi paling tidak plastik wrap bisa sebagai alternatif untuk penutup botol kultur jaringan. Dan mungkin saat ini yang menggunakan baru penulis dan Laboratorium kultur jaringan tumbuhan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Referensi :

Wetherel, D. F. 1982. Pengantar Propagasi Tanaman Secara In Vitro.. Avery Publishing Group Inc. New Jersey. pp. 64-65.

4 komentar:

  1. gan ikuran botol jem itu brpa mili

    BalasHapus
  2. Ukuran botol jem itu tinggi sekitar 7 cm lebar mulut botol sekitar 3 cm.

    BalasHapus
  3. pak, kira2 berapa harga botol sesuai yang disebutkan itu 7 cm lebar mulut botol sekitar 3 cm, dan jika di yogyakarta kira2 dapat di dapatkan dimana? terima kasih

    BalasHapus
  4. Kita menjual semua jenis botol yang ada di artikel di atas. Harga langsung kontak saya saja.

    BalasHapus